Festival Jatilan Bromo Pukau Turis Asing

2008

Probolinggo (wartabromo.com) – Sebagai kawasan pesisir utara Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo juga memiliki seni Jatilan. Tahun ini, gelaran festival Jatilan terbesar diadakan di Jiwa Jawa Resort Bromo, Kecamatan Sukapura. Gelaran perdana ini, sukses menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.

Seni Jatilan, merupakan tarian dengan properti mirip kuda-kudaan. Seiring berjalannya waktu, seni Jatilan terus berkembang dan memiliki banyak versi. Ada yang bercerita tentang perlawanan warga pribumi melawan para penjajah, atau pasukan kerajaan mataram yang berjuang melawan siluman.

Pada intinya, Jatilan menggambarkan pasukan berkuda yang gagah perkasa. Berjuang melawan angkara murka, yang digambarkan sebagai penjajah maupun musuh dengan niat jahat.

Dalam festival Jatilan Bromo kali ini, setidaknya ada empat penampilan utama dilakonkan secara berkelompok. Di antaranya Jatilan dari Probolinggo, Temanggung, Yogyakarta, dan Sleman.

Baca Juga :   Bromo Resmi Ditutup, hingga Kejar Komisi Rp50 Ribu, Ibu Rumah Tangga asal Pandaan Nekat Edarkan Sabu | Koran Online 19 Maret

Ada tantangan tersendiri, bagi para peserta Jatilan. Mulai dari penari, sampai sinden pembawa lagu pengiring dalam jathilan, saat tampil di festival Jatilan Bromo.

Suhu dingin kawasan amphiteater terbuka Jiwa Jawa Resort, yang berketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, membawa suasana berbeda bagi para penampil. Rasa grogi masing-masing peserta, menjadi hal yang harus ditaklukkan, sehingga memiliki kepercayaan diri.

“Persiapan sudah dilakukan tiga minggu sebelum acara. Kalau di lokasi ini, sejak datang sudah harus membiasakan diri lepas jaket. Agar tidak merasakan dingin,” ujar salah satu penari Jatilan, Silih Wigaringtyas, Minggu (25/8/2019).

Gelaran perdana festival Jatilan Bromo inipun sukses membius ribuan pasang mata yang hadir. Mulai dari masyarakat lokal, sampai turis asing yang berkunjung ke kawasan Bromo untuk berlibur.

Baca Juga :   Berbahaya! Jalan Menuju Bromo Ambles 

“Menurutku ini merupakan festival terbaik. Antara penyanyi maupun penari. Bagi kami, ini sesuatu yang baru, sangat baru. Karena kami juga baru pertama kali datang ke Indonesia,” kata turis Belgia, Rubben, dalam bahasa asing.

Festival ini, sedianya akan menjadi even bulanan. Sehingga turis yang berkunjung di Bromo, bisa lebih lama tinggal dan bisa menyaksikan kesenian tradisional ini. Tentunya, Jatilan menjadi salah satu tawaran baru, diberikan untuk wisatawan yang berkunjung ke Bromo, Probolinggo. (lai/saw)