Prigen Jadi Pemasok TKI Terbanyak di Kabupaten Pasuruan

1220

Pasuruan (wartabromo.com) – Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Kabupaten Pasuruan terus meningkat. Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah TKI terbanyak berasal dari Kecamatan Prigen.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pasuruan yang bersumber dari laporan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat, jumlah pekerja migran dari Kabupaten Pasuruan tahun 2016 ada 49 orang. Sementara tahun 2017 yakni 66 orang. Lalu kembali meningkat pada tahun 2018, menjadi 77 orang.

Dari 77 pekerja migran tersebut, 10 orang berasal dari Kecamatan Prigen. Jumlah ini merupakan terbanyak dibandingkan dengan 23 kecamatan lainnya. Padahal pada tahun 2017, TKI yang berasal dari Prigen ini hanya tujuh orang saja.

Baca Juga :   PSI Dukung Gus Ipul-Mas Adi, Kampanye di Media Sosial Akan Dioptimalkan

Jumlah TKI terbanyak berikutnya masih berasal dari wilayah Pasuruan Barat yakni dari Kecamatan Pandaan. Pada 2018, sembilan orang Pandaan berangkat ke luar negeri untuk mengadu nasib. Sementara pada tahun sebelumnya ada 8 orang.

Kemudian, warga dari Kecamatan Nguling dan Gondangwetan juga banyak yang berangkat menjadi pahlawan devisa negara. Dari Kecamatan Nguling, setidaknya ada 8 warganya yang menjadi TKI. Sementara Gondangwetan ada 7 orang.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pasuruan, Agus Hernawan mengatakan, jumlah TKI dari Pasuruan yang berangkat ke luar negeri trennya cenderung meningkat.

“Dari tahun sebelumnya memang Prigen-Pandaan-Nguling yang terbanyak, biasanya saudara atau tetangga mereka ingin ikut ketika kerabatnya yang sudah jadi TKI itu pulang kampung,” terangnya.

Baca Juga :   Motor Adu Moncong di Pandaan, 2 Tewas

Lain halnya dengan 3 wilayah itu, beberapa kecamatan di Kabupaten Pasuruan justru tidak ada seorangpun yang menjadi TKI. Seperti yang terjadi di wilayah Puspo, Tosari, Lumbang dan Rembang. Tidak tercatat satu warga pun yang berangkat ke luar negeri untuk bekerja.

Sekadar diketahui, mayoritas TKI dari Kabupaten Pasuruan ini adalah perempuan. Dari 77 orang, hanya ada 1 laki-laki yang menjadi TKI. Ia berasal dari Kecamatan Kejayan. (ptr/may)