Badai Pasir Bromo sudah Biasa, Ini Penjelasannya

987

Probolinggo (wartabromo.com) – Kawasan Laut Pasir Bromo, kembali diterjang badai pasir. Wisatawan maupun warga, diimbau menggunakan masker dan kacamata, melindungi diri dari terpaan angin bercampur debu.

Fenomena badai pasir ini sebenarnya lumrah, sering terjadi di kawasan laut pasir Bromo, jelang musim kemarau berakhir.

Penyebabnya, suhu panas meningkat sehingga kandungan air di pasir cepat menguap. Tentu, struktur permukaan pasir menjadi sangat kering dan dapat diterbangkan angin.

Di kawasan laut pasir, diakui ada tiupan angin lokal. Kencangnya tiupan angin, membuat debu di permukaan pasir terangkat.

“Fenomena ini sudah sering terjadi. Bagi masyarakat sudah menjadi hal biasa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, Senin (21/10/2019).

Baca Juga :   Koran Online 13 Maret : Video Dump Truk Sasak Pikap Bikin Ngeri, hingga Remaja Berbuat Tak Senonoh ke Tetangga Gara-Gara Film Biru

Kendati demikian, wisatawan diimbau tidak panik. Sepatutnya melindungi diri dengan kacamata dan masker, mengantisipasi agar tidak terpapar debu. “Kami juga siap menyuplai masker untuk warga maupun wisatawan, apabila memang dibutuhkan,” tegas Anggit.

Selain di kawasan Laut Pasir Bromo, terpaan angin kencang juga melanda wilayah Probolinggo. Hal ini sesuai dengan tipikal angin yang bergerak secara sporadis.

Di kawasan Probolinggo juga terkenal dengan sebutan angin lokal, yakni angin gending. Kemunculannya, juga terjadi tiap musim kemarau. (lai/saw)