Pantai Karanganyar Paiton Abrasi

1710

Paiton (wartabromo.com) – Pantai Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo alami abrasi. Kerusakan terjadi karena pantai tak memiliki tembok penahan ombak (breakwater).

Informasi yang didapat wartabromo.com, abrasi terjadi sejak 1,5 bulan yang lalu. Kala itu, angin bertiup kencang di perairan utara Kabupaten Probolinggo itu. Angin kencang ini berimbas pada arus ombak Selat Madura.

Derasnya arus ombak kemudian menerjang kawasan pesisir Dusun Karanganom Desa Karanganyar.
Akibatnya sekitar 80 meter pantai mengalami abrasi. Pantai terkikis sekitar 10 meter dari posisi awal.

“Terjadi ketika ada angin timur laut. Yang mengalami abrasi adalah pantai yang tak mempunyai tembok penahan. Memang tidak ada, sehingga mudah terkena abrasi,” ujar Taufik, salah satu warga.

Baca Juga :   Waspadai "Lahar Dingin" Arjuno!

Beruntung masih ada pohon cemara laut yang menahan gempuran gelombang ombak. Meski begitu, warga khawatir dengan kondisi itu. Sebab, jarak pantai dengan pemukiman hanya sekitar 200 meter saja. Di dusun itu, ada lebih 1.000 jiwa yang bermukim.

“Kalau tidak segera ditangani bisa-bisa meluas,” tuturnya.

Selain faktor gelombang, warga menduga pengikisan itu terjadi karena efek pembangunan tambak udang di timur lokasi abrasi. Pada lokasi tambak, sudah dibangun tembok penahan ombak. Diduga pusaran gelombang yang semula menghantam lokasi itu, berpindah ke sisi barat.

“Beberapa waktu lalu ada keberatan dari warga ke pemilik tambak,” ungkap Taufik.

Seorang pegiat lingkungan, Abdul Azis berharap ada langkah konkret dari pihak-pihak terkait. Semisal dengan membangun tembok penahan ombak. “Sebab, penanaman cemara udang dan mangrove bukan solusi jangka pendek. Tidak akan berdampak siginifikan,” kata
Azis.

Baca Juga :   Jalan Raya Viaduk dan Permukiman Warga di Gempol Kebanjiran

Pria asal Desa Randu Tatah itu, mengatakan saat ini pihaknya bekerjasama dengan komunitas mangrove melakukan reboisasi pantai Karanganyar. Namun, lokasinya ada di sebelah barat lokasi yang alami abrasi. Sepanjang 100 meter berbatasan dengan Desa Randu Tatah.

“Kalau lokasi yang abrasi tidak bisa serta merta ditanami mangrove,” ujar pengelola wisata Pantai Duta tersebut. (cho/saw)