Eksotika Sunset Bromo di Akhir Kemarau

2333

Probolinggo (wartabromo.com) – Matahari tenggelam (Sunset) Bromo pada akhir kemarau, rupanya bisa menjadi alternatif libur akhir pekan. Suasana sore saat peralihan musim kemarau ke penghujan, menyajikan pemandangan sangat sayang dilewatkan.

Kondisi jelang akhir musim kemarau di kawasan Gunung Bromo, cenderung berangin dan relatif hangat pada siang hari. Menjelang senja, suasana perlahan berubah. Sekitaran langit Bromo membiru, disertai dengan perubahan suhu dari hangat menjadi dingin.

Posisi terbaik untuk menikmati matahari tenggelam di Bromo ini, adalah di puncak perbukitan Tengger. Di antaranya, di Puncak Mentigen, Puncak Lava View maupun Puncak Seruni Point.

Kawasan laut pasir, atau di sekitar Pura Luhur Poten, juga layak dikunjungi untuk menikmati Sunset Bromo. Bahkan, keindahan sunset Bromo jelang akhir kemarau ini, sampai tersebar ke seluruh dunia.

Baca Juga :   Tarif ke Bromo Naik, Bupati Probolinggo : Kita Akan Perbaiki Fasilitas

Seperti dikatakan Michelle, wisatawan asal Jerman. Ia bersama rekan-rekannya penasaran, akan keindahan sunset Bromo, sampai-sampai harus datang dan menyaksikannya secara langsung.

We still don’t know the sunset, still waiting. It’s exciting, hope will be good. Tomorrow morning we leave. (Kami masih belum mengetahui bagaimana pemandangan matahari tenggelamnya. Kami masih menunggu matahari tenggelam. sejauh ini sangat menyenangkan dan kami harap sangat indah. Karena besok, kami sudah pergi),” ujarnya, Sabtu, 30 November 2019.

Detik-detik inilah yang banyak ditunggu wisatawan. Waktu emas (Golden Time) untuk menyaksikan eksotika senja di penghujung kemarau. Matahari yang perlahan terbenam, menyiratkan sinar jingganya di ufuk barat. awan putih tipis dan garis Pegunungan Tengger, menciptakan panorama sangat indah.

Baca Juga :   Puluhan Pohon Asam Ditebang Untuk Akses Bromo

Pemandangan ini, hanya bisa dinikmati saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Di mana kabut masih belum terlalu tebal menghalangi pandangan.

Saat menikmatinya, disarankan agar wisatawan memakai baju hangat. Lantaran terpaan angin kering kemarau, begitu dingin.

“Ini kali keduanya datang ke sini, bersama teman kantor. Tidak ada pemandangan ciptaan Allah yang tak indah, terutama di sini. Kalau masih diberi izin Allah, pasti datang lagi,” kata wisatawan asal Solo, Nadila.

Selain mudah dijangkau, liburan di kawasan Gunung Bromo juga relatif terjangkau. Sensasinya pun, tak kalah seru dengan liburan di luar negeri. Setiap waktu, menurutnya selalu ada kenangan yang membekas, di Bromo. (lai/saw)