Warga Perumahan Green Eleven Demo Pengembang

4148

Beji (WartaBromo.com) – Warga perumahan Green Eleven Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan menggelar unjuk rasa, Selasa (03/12/2019). Mereka menuntut pihak pengembang untuk segera membangun fasilitas umum.

Warga menuntut fasisilitas umum berupa masjid dan tembok pengaman di sekeliling perumahan dibangun. Terlebih, permintaan yang sudah pernah disampaikan sejak lima tahun silam itu tak jelas jluntrungannya.

Tandi, ketua RT setempat menuturkan, sebelumnya memang ada tanda-tanda pengembang membangun masjid. Namun, sejak dua tahun ini tak ada progres berarti.

“Dulu pernah dikerjakan. Tapi tidak dilanjutkan sampai sekarang. Cuma ada tembok, itupun setinggi 2 meter. Mana bisa digunakan untuk ibadah,” ungkapnya saat ditemui di depan kantor marketing Green Eleven.

Baca Juga :   Warga Protes Limbah Pabrik Cemari Sungai di Beji, Ini Tanggapan DLH

“Kami bingung kalau mau shalat Jumat, ataupun kegiatan lain yang berhubungan dengan spiritualitas,” kata Tandi dengan ekspresi serius.

Ia mengatakan, sebelumnya, warga sudah beberapa kali melayangkan protes. Oleh manajemen, biasanya ditindaklanjuti dengan melakukan kegiatan seolah-olah ada pekerjaan pembangunan. Nyatanya, tak ada perkembangan hingga kini.

“Setelah protes biasanya ya memang ada kayak perbaikan gitu. Misal, besoknya ada batu bata, besi, biar kelihatan kayak ada progres. Tapi terus ilang gak ada orang kerja lagi,” ungkap Tandi.

Selain masjid mereka juga menuntut adanya pagar keliling di komplek perumahan. Alasannya, untuk keamanan warga. Pasalnya, sudah 4 kali warga perumahan itu kehilangan motor.

Salah satu korban yang motornya hilang digondol maling itu adalah Tiko, warga setempat. “Iya, termasuk punya saya,” tegas Tiko.

Baca Juga :   Deal, Pengembang Green Eleven Sepakati Permintaan Warga

Terkait protes warga itu, Wartabromo mencoba untuk meminta keterangan kepada Yuli, wakil direktur perumahan setempat. “Tetap kami tawarkan solusinya. Tapi, tunggu warga apakah sepakat atau tidak,” ujarnya. Saat dikejar solusi seperti apa yang coba ia tawarkan, Yuli enggan menjelaskan. (trn/asd)