Puskesmas Sukabumi Butuh Lahan Parkir

510

Probolinggo (wartabromo.com) – Keberadaan parkir di Puskesmas Sukabumi, Kota Probolinggo menganggu arus lalulintas. Perluasan lahan dibutuhkan, sehingga parkir Puskemas tak lagi jadi biang keruwetan jalan.

Hal itu diungkap dokter fungsional Puskesmas Sukabumi, Husnul Rofiq kepada sejumlah awak media, Kamis (5/12/2019).

Menurutnya, setiap hari lebih 100 pasien datang ke Puskesmas tersebut. Adanya spesialisasi poli mata, yang membuat Puskemas ini jadi jujukan.

Karuan saja, dengan fasilitas kesehatan plus yang dimiliki, membuat Puskesmas Sukabumi saban hari dipadati warga.

Belakangan terungkap, meski jadi pilihan, Puskesmas ini tak miliki luasan cukup sehingga tak terdapat lahan parkir memadai. Husnul Rofiq menjelaskan, lahan keseluruhan yang ditempati Puskesmas diperkirakan berkisar hanya 350 meter persegi.

Baca Juga :   Parkir Puskesmas Sukabumi Probolinggo Dikeluhkan Warga

“Dengan jumlah pasien sebanyak itu, otomatis penuh. Kalau pelayanan tidak terganggu, tapi pasien yang datang menggunakan sepeda motor, parkirnya ya di depan itu,” kata Husnul Rofiq.

Bahkan, jika pasien membludak, jumlahnya bisa mencapai 200 lebih. Hal ini cukup membuat parkiran di tepi jalan depan Puskesmas, penuh. Keadaan bisa saja memburuk, karena lokasi Puskesmas juga berada di dekat pasar krempyeng.

“Selain itu, jalan depan juga digunakan untuk lalu lalang truk sampah ke TPA Anggrek, di jalan lingkar utara sana,” imbuh Husnul.

Menyiasati minimnya lahan parkir, pihak Puskesmas menempatkan motor pegawai di bagian dalam. Lokasi ini sedianya digunakan sebagai tempat parkir ambulans, jika malam hari.

Baca Juga :   Belum Berizin, Pol PP Tutup Lahan Parkir Cimory yang Ambrol

Setiap hari, sebelum jam operasional, dua unit ambulans yang dimiliki Puskesmas dikeluarkan, mengantisipasi jika ada keadaan gawat darurat.

“Soal parkir itu sejak lama memang. Apalagi ada tukang becak dan penjual makanan yang juga mangkal di dekat situ. Apalagi parkirnya pas di tikungan, bahaya sekali,” ujar salah satu warga, Wahyu.

Sebagai warga, pihaknya berharap ada tindak lanjut dan campur tangan pemerintah. Hal itu, disebutnya untuk kenyamanan dan keamanan pasien. Selain itu, agar tidak mengganggu mobilitas warga dan pengguna jalan. (lai/saw)