Pertimbangkan Sekolah 3 Hari, Khofifah Ajak Ngobrol Kepsek

1044

Surabaya (WartaBromo.com) – Penghapusan Ujian Nasional (UN) diiringi dengan beberapa kebijakan baru di dunia pendidikan. Salah satu yang saat ini sedang jadi pertimbangan yakni masa sekolah jadi 3 hari seminggu.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan Ia akan mengagendakan bertemu dengan Kepala Sekolah dan pelaku dunia pendidikan. Hal ini untuk memastikan kebijakan baru dalam program Merdeka Belajar bisa berjalan beriringan.

“Nanti saya ketemu dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, red), dengan stakeholder yang hari ini mengelola pendidikan. Nanti titik ketemunya bagaimana supaya semua bisa berseiring,” kata Khofifah dinukil dari suarajatim.

Salah satu agenda dari pertemuan tersebut yakni terkait wacana sekolah 3 hari dalam sepekan. Wacana tersebut saat ini sedang digodok Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Baca Juga :   Marak Ujaran Kebencian, Perusahaan Mulai Enggan Beriklan di Medsos

“Jadi tidak hanya soal ujian nasional, tapi soal rencana yang terkomunikasi ke kami seperti pelaksanaan sekolah dengan tiga hari masuk, dan dua hari home schooling. Ini harus dicari format implementasi yang di lapangan seperti apa,” lanjutnya.

Metode ini kata Khofifah butuh pertimbangan matang. Sebab, tidak semua sekolah bisa menerapkan aturan sesuai standart. Termasuk jika home scholling dilakukan.

“Kan tidak semua siswa berada di lingkungan yang infrastrukturnya mendukung. Misal seperti rumahnya, kalau di negara luar kan ada ukurannya anak tiga ukurannya minimal sekian. Nah kita belum mengarah ke sana,” tandas Khofifah.

Sekadar diketahui, ada 4 kebijakan dalam program Merdeka Belajar. Diantaranya penghapusan UN mulai 2021, lalu USBN akan digelar sekolah. Ditambah lagi adanya pelonggaran sistem zonasi hingga penyederhanaan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Baca Juga :   Hore! SPP SMA/SMK Negeri se Jatim Gratis Mulai Juli

Kebijakan ini langsung disampaikan oleh Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada beberapa waktu lalu. (may/ono)