Hotel-Hotel di Tretes Full Booked

2823

Pasuruan (WartaBromo.com)– Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) membawa berkah industri perhotelan. Pasalnya, okupansi hotel meningkat tajam.

Hotel-hotel di kawasan Tretes, Kabupaten Pasuruan misalnya, sudan full booked sejak Natal 25 Desember lalu. “Dari Natalan kemarin sudah penuh,” kata Ahmad Fauzi, pengelola Tretes Raya Hotel, Tretes, Prigen.

Bagi hotel bintang tiga ini, hal tersebut menjadi kabar baik. Terlebih lagi, sebelumnya hotel dengan arsitektur Eropa ini sebelumnya sempat tutup.

Penjelasan serupa disampaikan Joko Widodo, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pasuruan. Berdasarkan data yang dikumpulkannya, hampir seluruh hotel di Pasuruan full booked.

“Peningkatan terjadi sejak jelang Natal. Puncaknya hari ini, semua penuh,” ungkap Joko, Selasa (31/12/2019). Beberapa pengunjung yang tidak kebagian terpaksa dialihkan ke tempat lain.

Baca Juga :   Selip, Truk Es Krim Terguling di Tol Gempol-Pandaan

Selain itu, padatnya pengujung juga mempengaruhi harga dari penginapan itu sendiri. Joko mengakui, bahwa setiap pergantian tahun harga hotel pasti akan naik 2 kali lipat (100%) dari harga normal.

“Pada harga normal kamar kelas paling rendah di tiap hotel rata-rata Rp 650 ribu per malam,” tuturnya. Saat perayaan tahun baru seperti sekarang ini, harga bisa naik lipat dua.

Kendati begitu, Joko memastikan bila kenaikan tersebut sepadan dengan fasilitas tambahan yang akan disediakan. Sebab, saat malam pergantian tahun, pihak hotel biasanya memberikan fasilitas tambahan.

“Sebenarnya bukan kenaikan, tapi perubahan harga. Karena kami ada tambahan fasilitas, seperti gala dinner, live musik, game , doorprize dan souvenir.

Baca Juga :   RPJMD Digedok, Soal Tata Ruang hingga UMKM jadi Sorotan

Joko menuturkan, kebanyakan pengunjung rata-rata dari luar kota. “75% berasal dari Surabaya, selebihnya dari kota lain,” tuturnya.

Perlu diketahui seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kawasan Tretes masih jadi salah satu tujuan wisatawan untuk merayakan pergantian tahun. Gelaran kembang api, dan menikmati jagung bakar di suhu yang dingin masih jadi sensasi tersendiri bagi wisatawan. (trn/asd)