Teror Pelemparan Kaca Kendaraan di Jalur Pantura Probolinggo

1487

Probolinggo (wartabromo.com) – Aksi pelemparan kaca kendaraan bermotor terjadi di jalur Pantura Probolinggo. Aksi ini dinilai mengkhawatirkan, hingga pihak keamanan diminta segera menangani.

Salah satu korbannya kali ini adalah Taufan Hidayat (32), warga Jalan Argopuro, Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo. Ceritanya, Taufan hendak berangkat mengirim obat penjernih kolam renang (kaporit cair), ke Pulau Bali. Dari jalan Panjaitan, truk yang dikemudikannya, berbelok ke jalan KH. Mansyur.

Tak disangka, sebongkah batu tiba-tiba melesat ke arahnya.

“Cepat sekali, tahu-tahu kaca sudah pecah dan batunya menghantam dada saya. Sekitar jam 10.00 WIB malam kejadiannya,” kata Taufan, Rabu (8/1/2020).

Sesaat sebelum kejadian, Taufan mengingat ada dua orang berboncengan menggunakan motor matik, melaju dari arah berlawanan.

Baca Juga :   Pembukaan Layanan Imigrasi di Kota Probolinggo Masih Dikaji

Mendapat lemparan tak terduga itu, Taufan pun langsung berhenti. Membersihkan serpihan kaca dan kembali pulang.

Taufan memilih membatalkan pengiriman ke Bali. Karena harus membenahi kaca yang berlubang. Akibat pelemparan batu itu, korban mengalami luka lebam pada bagian dada.

Sedangkan, gara-gara teror pelemparan batu, hingga kaca kendaraannya pecah, Taufan juga merugi senilai Rp1 juta.

“Beruntung saya bawa kendaraan tinggi. Kalau sedan atau minibus, bisa-bisa mengenai kepala,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Mayangan, Kompol Ahmad Firman menyebut, pihaknya belum menerima laporan kejadian pelemparan di jalur Pantura itu.

“Bisa jadi laporan langsung ke SPKT Mapolresta Probolinggo. Kami akan cek ke anggota piket dahulu,” ujarnya.

Baca Juga :   Ruko Berikut Pom Mini Terbakar di Gending Ditegaskan Bukan Mitra Resmi Pertamina

Firman bilang, sejauh ini langkah antisipasi sudah dilakukan pihaknya. Salah satunya, menggelar patroli terpadu di titik ‘black spot’. Seperti di kawasan Jalur Lingkar Utara (JLU), curahgrinting serta kawasan TWSL.

Selain itu, pengamanan juga dilakukan dengan menyebar anggota ‘undercover’. “Jadi antisipasinya tidak hanya pelemparan batu, tapi juga kriminal lainnya,” tandas Firman. (lai/saw)