Aksi Heroik Kades, Selamatkan Warganya yang Terjebak Banjir

5674

Gading (wartabromo.com) – Aksi Kades Gading Wetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Supriyono, viral di facebook. Pria tersebut nekat menerjang banjir di Sungai Pandanlaras, untuk menyelamatkan warganya.

“Tapi itu bukan video baru, sudah lama. Saya sendiri tidak ingat kapan kejadian itu. Baru ramai belakangan ini, setelah unggah ulang oleh Habib Mahdi, anggota DPRD Jawa Timur,” ujar Supriyono saat ditemui wartabromo.com pada Minggu, 12 Januari 2020.

Dalam akun facebook Kang Mandi, video berdurasi 8 menit 13 detik, dan 4 menit 35 detik itu singgah pada Rabu (8/1/2020) di facebook. Sampai Minggu siang telah 29 kali dibagikan, dengan 25 komentar.

Akun Prapto Prapto, juga membagikannya di grup facebook Info Masyarakat Probolinggo, Sabtu (11/1/2020) siang. Yang ini telah dibagikan 371 kali, dengan jumlah 80 komentar. Semuanya positif. Video ini mendapat 1.045 suka/like.

Baca Juga :   Tiga Titik Rawan Macet di Probolinggo, Perlu Dicatat jika Ingin Nyaman Liburan Akhir Tahun

Supriyono sendiri mengunggahnya pertama kali dalam akunnya yang bernama Pak Supriyono. Pada Sabtu, 24 September 2016 pukul 23.11 WIB. Dalam video itu, Supriyono berusaha menyelamatkan Sundari (50), warga yang terjebak banjir. Terjebak di Gili (hamparan tanah) yang berada di tengah aliran sungai, saat mencari rumput.

“Saya mendengar jika ada warga yang terjebak. Waktu itu, sudah hampir maghrib. Banyak orang sebenarnya waktu itu, selain warga juga ada polisi. Saya nekat, meski belum sembuh total dari sakit. Keluarganya (Sundari, Red) nangis,” ceritanya.

Bermodal seutas tali dan ban, kades muda itu, nekat menerjang banji. Meski banyak warga menghalanginya karena khawatir malah ikut hanyut. Berkat aksi heroik kadesnya, Sundari berhasil dievakuasi ke tepi sungai dengan selamat. Oleh warga, aksi ini direkam.

Baca Juga :   Wali Kota Probolinggo Gandeng Komunitas Rayakan Kemerdekaan

“Namanya kepala desa itu, serba repot. Ketika ada warganya yang kesulitan, maka saya otomatis terjun membantu. Turun sendiri meski memakai peralatan seadanya,” ungkap pria yang mengembangkan wisata Kampoeng Hati itu. (saw/saw)