Jembatan Kayu BJBR Ambruk, 7 Pengunjung Terjatuh

14210

Mayangan (wartabromo.com) – Kelebihan beban, jembatan kayu di Beejay Bakau Resort (BJBR) Kota Probolinggo, ambruk. Tujuh wisatawan, menjadi korban dalam peristiwa itu.

Informasi yang dihimpun, ambruknya jembatan itu terjadi pada Selasa (21/1/2020) lalu. Saat itu, pagi hari sekira pukul 09.00 WIB, datang rombongan murid TK, beserta guru, dan wali murid. Sesampai di depan terminal 1 BJBR, atau mengarah ke lokasi bakau, rombongan ini berhenti untuk foto-foto. Namun rupanya, jembatan penghubung selebar satu meter setengah itu, tak mampu menahan banyaknya rombongan ingin abadikan momen.

“Mungkin mereka berpikir ini spot cantik, akhirnya swafoto bersama. Ada sekitar 12 orang di atas jembatan ini,” kata Marketing Communication Manager, Stevie Husen, Kamis (23/1/2020).

Baca Juga :   Kuli Bangunan Nekat Jambret Hape Gadis Belia

Seharusnya, dikatakan Stevie, di jembatan itu maksimal beban yang bisa ditampung adalah 150 kilogram per meter persegi. Keberadaan 12 orang di jembatan, membuat kayu tidak bisa menahan beban. Jembatan kayu itupun runtuh perlahan dengan posisi miring. Lima orang sempat menyelamatkan diri, tujuh lainnya terjatuh ke area bakau.

Sejak beroperasi delapan tahun silam, peristiwa wisatawan terjatuh baru kali ini terjadi. “Sudah kami urus semua korban, bahkan ada yang hamil juga. Sudah kami USG dan periksakan, semua baik-baik saja,” imbuh Stevie.

Pihak pengelola juga langsung membenahi spot yang ambruk, dngan kayu yang baru.

Sedangkan pihak Dinas Pariwisata juga telah mendatangi lokasi. Memastikan pengelola memperbaiki spot tersebut.

Baca Juga :   Museum Probolinggo Diserbu Pengunjung

“Agar memasang papan peringatan yang lebih menekankan pada bahayanya. Misal, maksimal kapasitas daya tampung jembatan serta larangan untuk duduk di pagar, agar kejadian serupa tidak lagi terjadi,” kata Kabid Destinasi Pariwisata dan Ekraf, Pramito Legowo.

Selain itu, dinas juga menyarankan agar pengelola menyiagakan personel untuk berkeliling area bakau. Fungsinya, memperingatkan wisatawan yang datang  hanya terkonsentrasi pada satu titik. (lai/saw)