Harga Gula Pasir Naik, di Probolinggo Capai Rp14 Ribu/Kg

1444

Probolinggo (wartabromo.com) – Harga gula pasir di Kabupaten Probolinggo naik. Di sejumlah pasar tradisional, harganya menyentuh Rp14 ribu per kilogram.

Seperti yang terjadi di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan. Pedagang menjual gula pasir pada kisaran Rp13 ribu – Rp14 ribu per kilogram.

Padahal harga normalnya di kisaran Rp11 ribu per kilogram. Kenaikan harga bahan pokok ini dikeluhkan warga, karena dinilai memberatkan.

“Bagi rumah tangga yang ekonominya stabil, saya rasa tidak terlalu jadi masalah. Tapi kalau seperti masyarakat miskin, itu memberatkan. Apalagi gula itu bahan pokok yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya,” kata Sumiati, warga Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Senin, 27 Januari 2020.

Baca Juga :   2 Pria Misterius Bobol Mesin ATM di Pilang-Kademangan

Kenaikan ini diucapkan Sumiati cukup mengkhawatirkan, lantaran terdapat kemungkinan akan terus berlanjut. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah, agar harga gula tidak terus naik,” ujarnya lebih lanjut.

Menurut Yayuk, salah satu pedagang di Pasar Semampir, kenaikan gula sebenarnya sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Menurutnya, pedagang terpaksa menaikkan harga, karena dari distributor harga yang dipatok juga naik.

“Sudah hampir dua bulan harganya segitu, kalau perkiraan sejak sebelum tahun baru,” ungkapnya.

Kenaikan harga gula, kata Yayuk, memberikan efek negatif dalam transaksi di pasar. Meski, tidak sampai membuat sepi.

“Pembeli banyak mengeluh. Meskipun naiknya sekitar Rp2 ribu, tapi uang segitu bagi para pembeli sangat berharga, apalagi bagi ibu-ibu rumah tangga,” kata Yayuk sambil melayani pembeli di lapak jualannya.

Baca Juga :   Jip Bromo yang Kini Berubah Jadi Gerobak Mlijo

Dari catatan yang didapat, baik pembeli maupun penjual, tak dapat memberikan penjelasan apa yang menyebabkan harga gula di pasaran tiba-tiba mengalami kenaikan.

Soal sebab kenaikan harga gula, sampai sejauh ini pun belum didapatkan keterangan dari pemerintah. Hanya saja, sejumlah sumber WartaBromo menyebutkan, beberapa distributor gula pasir sempat kesulitan, karena ada pengurangan stok gula. (cho/saw)