Corona Mewabah, Warga Keluhkan Susah Cari Masker di Lumajang

2180

Lumajang (WartaBromo.com) – Sejumlah warga keluhkan sulitnya mendapatkan masker di Lumajang. Beberapa apotek mengaku stok masker kosong.

Wahyu Dwi Wulansari, warga Lumajang mengatakan, Ia berencana akan membeli masker untuk keperluan sehari-hari.

“Aku cari sendiri di 4 apotek. Temenku 2 apotek. Kalo ditotal 6 apotek. Terus aku cari di 2 alkes, juga kosong,” cerita Wulan -sapaan akrabnya- pada WartaBromo.

Ditambahkan kemudian, terdapat 1 apotek yang masih mempunyai stok masker dalam bentuk eceran. Namun untuk pembelian dalam box, tidak ada.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syarifah, warga Lumajang. Ia mengaku kesulitan mendapatkan masker.

“Saya dari kemarin mau beli masker. Soalnya kerjaan keliling, jadi setiap hari harus pakai masker. Tapi ternyata katanya kosong semua masker,” lanjutnya.

Baca Juga :   Asyik Mancing, Warga Temukan Granat Aktif di Sungai Kaliasem Lumajang

Meski begitu, belum ada informasi lebih lanjut terkait hal ini. Wartabromo mencoba menghubungi beberapa penanggung jawab apotek di Lumajang, namun masih belum ada tanggapan.

Sementara selain di Lumajang, stok masker di Jember juga kosong. Shahnaz Apsari Maghfirah, apoteker di Jember mengungkap jika kelangkaan masker sudah terjadi sejak akhir Januari lalu.

“Akhir Januari, saya mau stok masker di apotek, karena kehabisan. Ternyata di alkes sudah habis. Saya kemudian cari di tempat lain dengan harga 2x lipat,” jelasnya.

Shasa -sapaan akrabnya- mengatakan, masker ear dan hijab yang biasa dijual dengan harga Rp14-16ribu per box, kini harganya menjadi Rp25ribu.

“Saya stok 8 box saja. Namun langsung ludes diborong,” lanjutnya.

Baca Juga :   Istri Injak Kemaluan Suami Sampai Pingsan, hingga Gerhana Matahari Sapa Pas-Pro-Lmj | Koran Online 21 Des

Saat ini Shasa mengaku, di apotek yang Ia kelola, hanya tersedia masker ecer. Tipisnya persediaan, membuat apotek hanya menjual masker dengan pembelian satuan.

“Katanya gara-gara wabah Corona. Terus permintaan masker dari Cina sangat banyak. Khususnya mereka yang punya kenalan dengan warga Tionghoa,” pungkasnya. (may/ono)