Gerakan Tanam 1.000 Pohon di Gunung Arjuna

1799
Hadirkan Peraih Kalpataru, Mbah Sadiman

Pasuruan (WartaBromo.com) – Masih ingat dengan kebakaran hutan di Gunung Arjuna, sekitar September 2019 lalu? Kebakaran ini telah menghabiskan sekitar 500 hektar lahan dan ribuan pohon. Hal ini menyebabkan wilayah hilir kerap banjir dan sering erosi ketika musim hujan datang.

Fenomena alam inilah yang menuntut semua pihak untuk peduli dalam konservasi lingkungan. Seperti yang dilakukan elemen masyarakat, Minggu pagi (9/2).
Ada gerakan masyarakat untuk menanam 1.000 pohon di kawasan gunung Arjuna.

Para undangan dan relawan bersiap menanam pohon di Gunung Arjuna.

Gerakan ini diinisiasi Yayasan Kaliandra Sejati Prigen dengan menggandeng banyak pihak. Mulai Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan dan seluruh jajaran, Sampoerna untuk Indonesia dalam program Water Sustainibility, Tahura R Soerjo-DInas Kehutanan Provinsi Jatim dan juga Perum Perhutani KPH Pasuruan dan aktivis pecinta lingkungan.

Baca Juga :   Gudang Kasur di Suwayuwo Terbakar, Kerugian Capai Rp900 juta

“Program WaSP atau Water Sustainability Program ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi Daerah Aliran Sungai Gumandar dan menjaga keberlangsungan air bersihnya,” tegas Sarifudin Lathif dari Yayasan Kaliandra Sejati.

Para relawan siap menanam pohon di lereng Arjuna.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Aji Sumantoro, Manager Factory East – PT. HM Sampoerna Tbk beserta managemen, Ahmad Wahyudi, Kepala UPT. TahuraR Soerjo, Ida Jatiyana, ADM/Kepala Perum Perhutani KPH Pasuruan. Para pemangku pondok pesantren, LMDH dan komunitas relawan yang peduli keberlangsungan air.

Kegiatan penanaman 1.000 pohon ini difokuskan di lokasi Blok Rangsang. Atau berada di kawasan Tahura R Soerjo. Kegiatan ini melibatkan sekitar 200 orang. Yakni, dari unsur pemerintah daerah, TNI/POLRI, petugas Tahura R Soerjo dan Perum Perhutani. Lalu, dari karyawan Sampoerna dan SRC, masyarakat desa Dayurejo, Jatiarjo, Bulukandang. dan komunitas atau relawan Pecinta alam. Untuk mencapai lokasi ini, para peserta harus berjalan kaki sejauh 1 KM dari view Jendela Langit.

Baca Juga :   Nelayan Asal Kraton Hilang Saat Melaut

Untuk jenis pohon yang ditanam masih dalam rumoun pohon keluarga Beringin (Ficus). Pohon ini berfungsi sebagai konservasi hutan dan mata air. Rinciannya; beringin sebanyak 500 bibit. Elo 200 bibit. Lalu, Gondang 50 bibit, Bendo 150 bibit. Juga Sapen 100 bibit dan 100 lainnya adalah bibit Kayu Manis.

Menurut Sarifudin, lokasi penanaman ini dipilih, karena merupakan salah satu titik mata air di sungai Gumandar yang ingin kami perbaiki kondisi Vegatasi dan ekosistemnya. Sehingga diharapkan dapat mencegah longsor, banjir serta mengembalikan fungsi mata air di kawasan hulu sungai Gumandar.

BERDOA; Mbah Sadiman berdoa bersama Kapolres usai menanam pohon Beringin.

Sementara itu, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengimbau agar semua pihak untuk ramah terhadap alam. “Beberapa bulan lalu, kita semua tahu ada kebakaran di gunung Ringgit, Arjuno dan sebagian di TNBTS. Saya sampai nunggui proses pemadamannya. Jangan sampai ini meluas. Kemudian kita evaluasi pasca kebakaran itu,” tegas Kapolres.

Baca Juga :   Korban Bentrokan Nguling Dirujuk ke Malang

“Salah satu aksi nyata yang tepat adalah kita harus menanam pohon. Keberlangsungan menjaga alam adalah sebuah kebutuhan,” imbuhnya.

Yang menarik, dalam kegiatan itu juga hadir peraih Kalpataru asal Wonogiri Jawa Tengah, Mbah Sadiman. Pria 69 tahun ini memberikan inspirasi dalam menghijaukan hutan di Bukit Gendol Wonogiri. Lebih dari 23 tahun, Mbah Sadiman menanam dan merawat pohon-pohon beringin. Tujuan menghidupkan kembali mata air yang kering dan mencegah longsor pasca kebakaran di hutan.