Lapsit Polisi Bocor, Warga Probolinggo Resah

4078

Kraksaan (wartabromo.com) – Warga Probolinggo resah dengan adanya pesan berantai laporan dugaan percobaan penculikan anak dibawah umur. Pesan berantai itu, memuat laporan situasi (lapsit) Kapolsek Kraksaan terkait kasus itu.

Dalam pesan yang beredar di grup WhatsApp itu, tertulis percobaan penculikan anak dibawah umur atas korban, CMDA (13), siswa SD di Kecamatan Kraksaan.

“Dengar kabar kayak itu, saya sebagai ibu, resah. Apalagi anak masih kecil dan sekolah. Khawatir terjadi pada anak saya,” kata Maria Ulfa, warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan.

Jamilah, warga Desa Kedungcaluk, Kecamatan Krejengan, mengaku stres ketika mendengar kabar itu. Ia langsung menghubungi keluarga korban yang juga teman dekatnya. Untuk mendapatkan kepastian tentang kebenaran percobaan penculikan itu dari orang tua korban.

Baca Juga :   Pengobatan Ningsih Tinampi Tutup, hingga Terkepung Tambang, Warga Sekampung Terancam | Koran Online 18 Maret

“Setiap orang tua pasti resah. Apalagi cucu-cucu saya sekolah di Kraksaan. Saya sampai stres mendengar kejadian itu. Tapi Alhamdulillah, anaknya tidak sampai apa-apa,” tuturnya.

Sementara itu, Agung Wiendarto, penggiat media sosial, mengakui jika di beberapa WAG, terpantau narasi-narasi penculikan anak yang gagal. Ada beberapa versi dan lokasi. Versi terbaru seolah meniru laporan polisi. Sehingga perlu adanya verifikasi pemeriksaan pada narasi kisah yang paling dekat (SD Kandang Jati Kulon I) apakah benar terjadi atau hanya hoax.

“Yang bikin repot, warga Probolinggo itu nafsu untuk jadi penyebar beritanya sangat tinggi, tanpa dinalar, dicek sudah disebar. Sehingga akhirnya tambah cepat menyebar,” ujarnya

Ditambahkan Agung, mestinya yang harus disebarkan adalah cara pengawasan terhadap anak. Atau cara mengajari anak saat mengalami kejadian serupa.

Baca Juga :   Karyawan PT KTI Probolinggo Terinfeksi Covid-19

“Mereka tidak sadar malah jadi penyebar ketakutan para ibu-ibu. Mestinya dengan dewasa kita menunggu verifikasi pihak kepolisian dan media cetak/online,” lanjutnya

Kapolsek Kraksaan, Kompol. Sujianto mengakui adanya kebocoran lapsit. Ia pun meminta maaf terkait bocornya lapsit miliknya. Sebab lapsit itu, untuk konsumsi internal korp baju cokelat. Bukan disebarluaskan untuk konsumsi umum.

“Mohon ijin dan mohon maaf para Komandan media. Tolong Lapsit yg saya kirim hanya utk komsumsi Pimpinan dan jajaran internal kepolosian, tolong bantuannya untuk tdk disebar2kan ke luar dan jika mengetahui sumber awal yg menyebarkan agar dibantu utk dihentikan. Trima komandan..,” tulisnya di grup Whatsapp Mitra Polres Probolinggo.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, ada percobaan penculikan anak sekolah dasar di Kelurahan Kandang Jati Kulon, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo pada Rabu, 12 Februari 2020. Namun, upaya itu gagal. Sebab korban CMDA, 13 tahun, melawan ketika hendak dimasukkan ke mobil hitam. (saw/saw)