Tokek, Si “Cicak” Besar Penuh Misteri

23153

Pasuruan (Wartabromo.com) – Tokek, merupakan salah satu hewan dengan bentuk unik. Masyarakat Indonesia, masih banyak yang menganggap tokek menyimpan mitos.

Merangkum beberapa sumber, ada beberapa mitos tentang tokek yang berkembang di masyarakat. Apa saja?

– Tokek dianggap hewan pembawa pertanda. Biasanya pertanda ini dirasakan saat ada suara tokek. Dalam kepercayaan Jawa, tokek berbunyi genap artinya pertanda baik. Sedangkan ketika tokek bersuara sejumlah ganjil, maka akan terjadi hal buruk.

Berbeda dengan Jawa, masyarakat Bali mempercayai bunyi tokek yang berjumlah ganjil akan membawa keberuntungan. Sebaliknya, saat jumlah bunyinya genap, merupakan pertanda buruk.

– Tokek dapat menyembuhkan penyakit. Mulai dari gatal-gatal hingga AIDS. Hewan ini sudah lama dipercaya untuk  obat penyakit gatal. Caranya juga sederhana, yakni dengan membakar atau menggorengnya.

Baca Juga :   3 Jenis Burung Merpati dan Mitos yang Ada di Masyarakat

Sementara untuk melawan virus HIV, orang-orang biasanya memanfaatkan bagian lidah, darah dan empedu tokek. Biasanya tokek yang digunakan adalah yang berbobot lebih dari 3 ons dan dalam keadaan hidup. Namun hal ini masih belum terbukti secara medis ya bolo.

– Tidak jauh berbeda dengan mitos yang pertama, tokek merupakan salah satu hewan yang mengetahui kejadian yang akan datang. Tak ayal, banyak orang yang mencoba bertanya peruntungan pada tokek. Mulai dari kekayaan, karir ataupun asmara. Biasanya orang-orang akan bertanya saat tokek berbunyi.

– Tokek adalah hewan keturunan naga. Kalau mitos satu ini dipercaya oleh orang Jepang. Masyarakat Jepang percaya, Tokek merupakan hewan titisan naga. Tak heran, beberapa orang disana, sangat mensakralkan tokek.

Baca Juga :   Mengenal Mitos Kejatuhan Cicak

– Tokek dengan berat 3 ons lebih sudah ada penunggunya. Tokek tersebut dipercaya telah memiliki khodam (penunggu ghaib). Itulah mengapa tokek tampak sangat besar dan berbanding terbalik dengan berat aslinya. Nah saat ditimbang, tokek memiliki berat ringan meskipun tubuhnya berat. Pasalnya, khodam tokek pergi ketikaditimbang.

– Selain penanda kejadian, tokek juga dianggap hewan penolak bala. Mereka yang percaya mitos ini akan berusaha menghadirkan tokek di rumahnya. Biasanya dengan memeliharanya di rumah. Bahkan, ada yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk hal ini.

– Kalau mitos satu ini pasti tak asing lagi. Sekali digigit tokek, maka tidak akan di lepas, hingga ada suara petir menyambar. Padahal faktanya tidak demikian. Gigitan tokek bisa dilepas dengan cara mengganti tangan kita dengan bahan yang empuk atau dengan ranting pohon. Bisa juga dengan menyentil atau memukul bagian kaki dan perut tokek. Cukup menunggu 1 – 2 menit kemudian, tokek akan melepas gigitannya. (bel/may)