Dewan Kabupaten Pasuruan Serap Aspirasi di Desa Wonosari-Tutur

3862

Tutur (WartaBromo.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan bertemu dengan pegiat lingkungan, kelompok tani, hingga pelaku wisata di Dusun Putuk, Desa Wonosari, Kecamatan Tutur, Senin (16/03/2020). Kegiatan ini untuk menyerap aspirasi warga, terkait Perda Inisiatif tentang Desa Wisata.

Serap aspirasi ini dihadiri oleh Anggota Dewan, baik dari Kabupaten Pasuruan maupun Provinsi Jawa Timur. Di antaranya Joko Cahyono, Andri Wahyudi, Rusdi Sutedjo, dan Rohani.

“Untuk menyerap aspirasi dari panjenengan-panjenengan. Kita kalau tidak turun, kita tidak tahu permasalahan yang ada di daerah. Karena setiap desa kan tidak sama permasalahannya,” ujar Rusdi Sutedjo, Wakil Ketua Dewan Kabupaten Pasuruan.

Sejumlah warga seperti petani, pegiat lingkungan, bahkan pihak pemerintah desa desa berkumpul untuk menyampaikan aspirasi warga. Mereka diharapkan bisa menceritakan hambatan dan permasalahan kepada anggota dewan.

Baca Juga :   Per Bulan, Keluhan Pipa Bocor hingga Air PDAM Macet di Kota Pasuruan Capai 284 Aduan

“Di sini ada 5 Desa Wisata. Harapannya kan setelah Perda ini nggak cuma ada 5 desa wisata. Prinsipnya kita kembangkan desa dengan prinsip-prinsip yang ada desa. Baik wisata alami, buatan, budaya,” jelas Andri Wahyudi.

Serap aspirasi ini mengambil tema Menetap di Desa Rejeki di Kota. Hal yang jadi sorotan anggota dewan, dengan adanya Desa Wisata ini, warga bisa meningkatkan taraf ekonomi. Tentunya, kreativitas dan inovasi warga desa bisa kian dikembangkan.

“Kami juga mengajak influencer, youtuber untuk memperkenalkan desa wisata ini. Sebab salah satu promosi yang bisa dilakukan ya melalui media sosial dengan para influencer dari Pasuruan yang memiliki pengikut lebih dari 20 ribu,” lanjutnya.

Baca Juga :   Emak-emak Gelapkan Uang Arisan hingga Indahnya Gerhana Bulan Total | Koran Online 27 Mei

Selaras dengan Andri, Joko Cahyono, Ketua Komisi II mengatakan, pengoptimalan influencer bisa berdampak baik kepada desa wisata. Khususnya terkait branding potensi wisata di masing-masing desa.

“Youtuber-youtuber kita kalau itu dimaksimalkan untuk memopulerkan produk-produk di Pasuruan, tidak akan ketinggalan. Seperti Tutur punya apel, Tutur punya paprika, Tutur punya krisan,” jelasnya.

Sampai saat ini serap aspirasi masih terus berlanjut. Warga dan perangkat desa bergantian menyampaikan ide untuk mengembangkan potensi wisata, khususnya di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. (may/**)