Tak Hanya Disemprot Disinfektan, Sopir Angkot Sebut Butuh Sembako

1425

Kanigaran (wartabromo.com) – Dishub Kota Probolinggo, menyemprot ratusan unit angkutan kota (angkot) guna mencegah penyebaran virus corona. Namun, sopir angkot sebut bantuan sembako lebih penting dibandingkan penyemprotan disinfektan.

Penyemprotan dilakukan oleh tim gabungan BPBD, Dishub dan Kodim 0820 Probolinggo pada Selasa, 7 April 2020. Bertempat di halaman museum, ada 130 unit angkot disemprot didinfektan. Sebagai stimulus untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, menggunakan moda transportasi umum.

Sayangnya niat baik itu, tak sejalan dengan pemahaman para sopir angkot. Mereka mengaku lebih membutuhkan bantuan sembako atau bantuan tunai dibanding penyemprotan. Sebab, pasca wabah corona merebak, pendapatan sopir angkot turun drastis.

“Sebelum ada corona ini masih lumayan, bisa masak di rumah dan untuk bayar setoran. Sekarang tidak bisa lagi, untuk beli BBM saja kurang,” keluh Syaiful, sopir angkot jurusan Kebonsari – Jorongan, tabpa nyebut nominal pendapatan dan setorannya.

Baca Juga :   Koran Online 15 Feb : KPK Datangi Kantor Wali Kota Probolinggo, hingga Silang Sengkarut Anggaran Uang Rakyat

Hal itu juga diperkuat oleh Ketua Asosiasi Sopir Angkot Probolinggo (ASAP), Muhamad. Menurutnya penyemprotan tanpa diimbangi bantuan lain akan mubazir. Untuk mengimbangi pendapat sopir yang turun hingga 90 persen. Karena pemerintah menyerukan warga untuk diam di rumah selama pandemi corona berlangsung.

“Setuju kalau diimbangi, kalau cuma gini tok ya percuma. Barang kali ada sembako atau bantuan lainnya bagi sopir-sopir itu. Karena penghasilannya turun drastis, ya 90 persen sah,” ujarnya.

Aturan berdiam diri di rumah kata Muhamad membuat pengguna transportasi umum sepi. Sopir pun mengaku sulit mendapatkan penumpang, padahal kebutuhan hidup juga tak sedikit.

“Pemerintah menyerukan rakyatnya tidak keluar, sedangkan angkot tetap keluar, kira-kira siapa yang dimuat?? Logikanya kan seperti itu, kan ndak imbang. Karena itu, bantuan pemerintah segera direalisasi,” tegas Muhamad.

Baca Juga :   Fortuner Santri Sidogiri Nyemplung ke Sungai Pekalen

Melalui sterilisasi angkutan kota oleh Dishub, para sopir merasa sedikit lega. Dengan harapan, penumpang tidak ragu untuk kembali menggunakan moda transportasi umum ini.

“Kami koordinasi dengan paguyuban untuk penyemprotan ini. Harapannya penyebaran corona tidak semakin meluas,” kata Kasi Angkutan Jalan Dishub Kota Probolinggo, Muhammad Dahroji.

Selain itu, Dishub juga menekankan pada sopir, untuk memberikan edukasi pada penumpang. Agar menggunakan masker saat naik transportasi umum. Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, serta sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Sejauh ini, di Kota Probolinggo masih belum ada pasien positif corona. Jumlah PDP sebanyak 2 orang dan ODP 163 orang. Namun, sudah memberikan dampak signifikan pada perekonomian warga. (lai/saw)