Satgas Covid-19 Probolinggo Karantina 99 Pemudik, Mayoritas dari Bali

2143
Keberadaan Pemudik Persulit Upaya Memutus Mata Rantai Penyebaran Virus

Kraksaan (wartabromo.com) – Sebanyak 99 pemudik dikarantina di 17 lokasi berbeda di Kabupaten Probolinggo. Mayoritas dari mereka adalah warga yang bekerja di Pulau Dewata Bali.

Koordinator Pengamanan dan Gakkum Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengakui gelombang mudik terus terjadi. Hingga pukul 10.00 WIB, tercatat ada 99 pemudik yang terdata. Tiga terbanyak di Kecamatan Krucil (12 orang), Kecamatan Paiton (11 orang), dan Kecamatan Banyuanyar (10 orang).

Mereka merupakan para pekerja yang memilih pulang kampung ke Kabupaten Probolinggo melalui sejumlah jalur di perbatasan. Kini mereka tengah menjalani masa karantina di 17 lokasi berbeda.

Baca Juga :   Korban Keracunan Capai Ratusan, Dinkes Uji Lab Sample Makanan

“Sesuai arahan Bupati kepada seluruh warga Kabupaten Probolinggo yang berada di luar daerah untuk menahan diri untuk sementara waktu tidak pulang kampung. Namun ternyata masih banyak pemudik yang mengabaikannya. Ini tentu bukan kabar yang baik,” ungkapnya pada Kamis. 9 April 2020.

Gelombang mudik itu, kata Ugas, menyulitkan pemerintah daerah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Dengan keterbatasan SDM dan peralatan yang ada di 4 titik cek poin, tidak menutup kemungkinan adanya pemudik yang berhasil lolos. Kembali ke kampung halaman dan tidak terpantau petugas.

“Kalau sudah begitu, mata rantai penyebaran Covid-19 tidak akan berhenti. Dan status Kabupaten Probolinggo sebagai zero Covid-19 tidak akan mungkin bisa dipertahankan. Terlebih Covid-19 tanpa disadari dapat menyerang siapa saja dan kapan saja,” ujar mantan Camat Sumberasih tersebut.

Baca Juga :   Puluhan Tabung LPG Melon Raib Dibawa Kabur Penipu

Ia memprediksi jumlah pemudik yang dikarantina akan terus bertambah. Karena itu, pihaknya terus melakukan pengetatan pengawasan di cek poin tingkat desa dan kecamatan. Tingkat desa serta partisipasi aktif masyarakat merupakan garda terakhir dalam memutus penyebaran Covid-19.

“Kami tak ingin kecolongan, maka dari itu informasi berharga dari warga terkait adanya pendatang akan sangat bermanfaat bagi Satgas Covid-19 baik di tingkat kecamatan dan desa khususnya,” tandas Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo itu. (cho/saw)