Kabupaten Pasuruan Sudah Gunakan 1.497 Alat Rapid Test

1258

Pasuruan (WartaBromo.com) – Rapid test menjadi bagian pilihan dalam penanganan virus corona (Covid-19) di Kabupaten Pasuruan. Sampai sejauh ini, penggunaan alat skrining awal deteksi antibodi tersebut sebanyak 1.497 unit.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, jumlah rapid tersebut mulai dipakai sejak akhir maret 2020 lalu.

Penggunaannya tersebar di 36 titik poin, yakni 33 Puskesmas, RSUD Bangil, RSUD Grati, dan buffer posko (Gugus Tugas Info Covid-19).

“Khusus untuk Buffer Posko tidak melakukan pelayanan pengetesan rapid. Hanya sebagai pusat informasi,” kata Anang, di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Senin (04/05/2020) sore.

Ditambahkannya, dari 1.497 rapid test yang telah dipakai, sebanyak 1.420 telah digunakan dengan hasil negatif. Sisanya sebanyak 53 rapid dengan hasil positif, 14 rapid dengan hasil samar-samar atau tidak jelas, dan 10 rapid invalid (rusak).

Baca Juga :   Ribuan Ayam di Gudang Japfa Grati 1 Terpanggang

“Kalau invalid itu ndak jelas. Mau dipakai tapi tidak bisa terbaca sama sekali,” singkatnya.

Jumlah 1.497 alat rapid test yang telah digunakan adalah yang sudah dilaporkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan. Diyakini, masih ada puluhan atau bahkan ratusan hasil kegiatan rapid test yang belum masuk ke data Posko Covid-19 Kabupaten Pasuruan.

“Karena kegiatan rapid itu bisa pagi, siang, sore, atau bahkan malam. Kami sangat memahami keadaan di lapangan. Petugas pasti ada yang lelah, sehingga belum semua data kegiatan rapid masuk ke Posko secara keseluruhan,” ucapnya.

Sementara itu, saat ditanya stok alat rapid tes, Anang menjelaskan, jumlahnya masih ada hingga 3.825 unit.  Persediaan tersebut diperkirakan masih cukup untuk kebutuhan rapid test bagi ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), maupun siapa saja yang memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.

Baca Juga :   Ini Penyebab Saluran ASI Tersumbat

“Insya-Allah masih mencukupi hingga beberapa waktu ke depan untuk me-rapid masyarakat,” jelasnya.  (mil/ono)