Rapid Test Massal, Pemkab Probolinggo Sediakan 13 Ribu Unit

1327

Kraksaan (wartabromo.com) – Pemkab Probolinggo melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) mulai melakukan rapid test massal terhadap para pemudik. Untuk itu, sebanyak 13 ribu unit alat rapid test disiapkan.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Anang Budy Yoelijanto, menuturkan awalnya rapid test hanya dilakukan kepada pemudik yang sudah menjalani karantina selama 14 hari. Namun, setelah ada 45 pemudik yang diketahui reaktif rapid test, maka pola itu diubah. Kini, tak lagi menunggu masa karantina habis.

“Mulai hari ini (kemarin, red), kami melakukan rapid test masal kepada para pemudik. Ini, kami lakukan karena klaster pemudik yang terkonfirmasi positif terus bertambah,” kata dokter Anang pada Selasa, 5 Mei 2020.

Baca Juga :   Rukmini, Pendobrak Hegemoni Kaum Adam yang Gemar Bernyanyi

Pemkab Probolinggo menurut Anang, saat ini mempunyai alat rapid test sebanyak 10 ribu. Stok itu rencananya akan ditambah lagi hingga sampai 13 ribu rapid test lagi. Dengan begitu, untuk kebutuhan rapid test masal, stoknya masih banyak.

“Target 1 persen penduduk di rapid tes. Sudah kami sediakan. Jadi, kami pastikan cukup untuk rapid test masal ini. Untuk kegiatan rapid masal ini, kami pastikan dua-tiga hari ke depan selesai. Nantinya akan diketahui yang reaktif berapa dan negatif berapa,” lanjut Kadinkes Kabupaten Probolinggo itu.

Anang mengatakan dengan rapid test massal itu, pihaknya berharap dapat mengetahui mana saja pemudik yang reaktif. Mereka yang reaktif, nantinya akan dilakukan karantina berbeda dengan pemudik yang negatif. Tujuannya, agar jika hasil swab positif, virus tidak akan semakin menyebar.

Baca Juga :   Koran Online 18 Juli : Emak-emak di Bangil Jual Sabu, hingga Prosesi Yadnya Kasada Suku Tengger

“Kami berusaha mencegah sedini mungkin. Sehingga, pemudik yang reaktif bisa kami tangani. Ketika reaktif, maka mereka akan kami isolasi di rumah pengawasan,” ujarnya.
Data terkini, jumlah pemudik mencapai 3.311 orang. Dari jumlah itu, 921 telah dipulangkan dan dari hasil rapid negatif.

“Sepertiganya sudah kami lakulan rapid tes,” tandas mantan Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan itu. (saw/**)