Lima Anggota Dewan Diduga Dapat Jatah Pengerjaan Masker

2185

Pasuruan (WartaBromo.com)- Pengadaan 2,5 juta masker oleh Pemkab Pasuruan berujung polemik. Pasalnya, sebagian penerima ternyata pekerjaan bukan dari kalangan UKM.

Dari data yang didapat WartaBromo.com, sedikitnya ada 5 anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang namanya tersebut sebagai pembuat masker.

Kelimanya adalah SD, IL, GU, EK, dan RH. Sesuai salinan dokumen tersebut, kelimanya mendapat kuota berbeda. Antara 2.500 pcs hingga 25.000.

Melalui telepon seluler, media ini berusaha mengonfirmasi terkait kebenaran isi dokumen tersebut. SD dan RH menepis ikut “bermain” dalam pengadaan masker itu.

“Ooh ndak benar itu. Wong kantornya Disperindag saja saya tidak tahu. Karena kebetulan bukan mitra kerja saya,” kata wakil rakyat yang merangkap sebagai Ketua Komisi III itu.

Baca Juga :   Siap-siap! Sanksi Denda Pelanggar Prokes di Kota Pasuruan Diberlakukan Pekan Depan

Kendati begitu, pihaknya mengakui sempat berkomunikasi dengan pihak Disperindag. “Kalau ngontak dinas (Disperindag-Dinkop saya pernah. Saya bilang UKM-nya ini. Tapi, mereka (pelaku UKM) sendiri yang ke sana. Kontrak dan SPK juga mereka sendiri yang urusi,” jelasnya.

Dikatakannya, tidak semua pelaku UKM tahu ada pekerjaan pengadaan masker itu. Karena itu, dalam konteks itulah dirinya menyampaikan. “Jadi hanya sebatas mengarahkan UKM supaya ke dinas karena mereka tidak tahu,” jelasnya.

Penuturan serupa disampaikan RU. Ia menepis data pada dokumen yang menyebut namanya sebagai salah satu pembuat masker sebanyak 10 ribu.

“Tidak benar itu. Lha wong saya juga minta supaya ini diusut. Kan itu memang untuk pelaku UKM,” ujarnya melalui telepon seluler.

Baca Juga :   Ada 765 Karyawan Perusahaan di Probolinggo Dirumahkan hingga Di-PHK

RU mengatakan, bisa jadi kemunculan namanya karena kesalahpahaman. Sebab, sebelumnya pihaknya sempat dihubungi pelaku UKM perihal pengadaan masker ini.

“Bisa jadi pas ke dinas itu dia bawa-bawa nama saya, bilang temannya saya begitu. Memang sempat dikasih 10 ribu. Tapi, karena tidak sanggup akhirnya dikembalikan.

Selain SD dan RU, media ini berusaha mencari konfirmasi anggota dewan lain yang namanya masuk dalam daftar pembuat masker. Tapi, hingga laporan ini ditulis belum berhasil. (nul/asd)