Samsul Hidayat Serap Aspirasi melalui Reses III

1960

Pasuruan (Wartabromo.com) – Masa reses adalah masa menyapa warga. Masa di mana para anggota dewan menjumpai konstituennya di Dapil masing-masing. Hal inilah yang dilakukan Samsul Hidayat, anggota FPKB DPRD Kabupaten Pasuruan.

Saat reses ke-III Tahun Sidang 2019/2020 ini, Samsul menyerap aspirasi dari masyarakat di wilayahnya. Pria yang mendapat suara terbesar di PKB pada pemilu 2019 (suaranya tembus 16.016) ikut menyapa warganya kembali.
Masa reses ini dilakukan Samsul mulai 4-6 Mei 2020.
Reses Samsul terbagi ke beberapa lokasi. Mulai Pesantren Al-Hidayah di dusun Jembrung 2 Desa Bulusari. Lalu, Desa Wonosari dan Desa Wonosunyo. Semuanya berada di Kecamatan Gempol.

BAGI SEMBAKO: Samsul Hidayat menyerahkan sembako kepada para peserta reses III di Dapil-nya.

“Reses adalah merupakan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen. Melalui kunjungan kerja secara berkala. Itu merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin di luar gedung dewan,” tegas Lek Sul, panggilan karibnya.

Baca Juga :   Satgas Pangan Kabupaten Pasuruan Temukan 25 Ribu Migor Kemasan di Gudang Alfa Midi

Dalam setiap titik, Lek Sul mengundang sebanyak 50 orang. Dibagi dalam dua session. Yakni, 25 orang diundang pukul 16.30 WIB (sebelum maghrib). Dan setelah Tarawih pada pukul jam 20.00 WIB juga sebanyak 25 orang lainnya.
Peserta yang hadir mewakili beberapa elemen. Baik dari pengurus partai, perwakilan guru TPQ dan Madin dan elemen masyarakat lainnya.

SERAP ASPIRASI: Setiap titik yang dilakukan Samsul saat reses selalu digunakan untuk menyerap aspirasi. Hampir setiap aspirasi yang dititipkan ke Samsul serius ditindaklanjuti dan kemudian dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Nah, karena reses dilakukan dalam masa pandemi Covid-19, teknik pelaksanaannya juga menggunakan protokol kesehatan. Para peserta memakai masker, physical distancing (atur jarak fisik), dan peserta pun dibatasi.  Sehingga satu hari pertemuan di tiap titik bisa dilaksanakan sampai 2 kali pertemuan.
Pada akhir reses, para peserta mendapatkan bingkisan. Misalnya, ATK (tas, notebook, dan ballpoint). Juga masker dan paket sembako berupa beras 2.5 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula 1 kilo dan Indomie 5 bungkus serta roti wafer. Peserta juga mendapat ongkos transport @ Rp 50.000.

Baca Juga :   Koran Online 6 Sept : Gerebek Kampung Begal di Plososari hingga Dimulai Cerita ‘Ditanggap Asu Ultah’ di Pasuruan Milik Percil dan Gus Miftah Trending 1 Youtube
PATUHI PROTOKOL: Reses yang dilakukan Samsul Hidayat kepada konstituennya di masa Covid-19 ini tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Ada banyak hal yang bisa kita serap dari reses ini. Masyarakat banyak memberikan aspirasi kepada kami,” tutur anggota dewan 3 periode ini.
Pria yang menjadi anggota Komisi IV (Kesejahteraan Rakyat) ini menyebutkan beberapa aspirasi yang paling menonjol. Di antaranya usulan tentang pembangunan fisik. Yakni, jalan, jembatan, pembangunan jaringan irigasi, jalan usaha tani, air bersih (pipanisasi dan sumur bor).
Lalu, usulan bantuan hibah untuk lembaga pendidikan. Mulai RA, MI, MTs dan TPQ serta Madin. Juga ada usulan pemberdayaan ekonomi melalu kegiatan pelatihan-pelatihan.

Reses Samsul ini mendapat apresiasi dari banyak warga. Misalnya yang disampaikan salah satu warga Wonosari Gempol, Ahmad Tholib. Menurut Tholib, meski dalam pandemi Covid-19, Samsul tetap rajin melakukan reses. “Setiap reses, kami selalu mengajukan program, baik fisik ataupun yang lain. Dan hampir 100 persen lewat Bapak Samsul Hidayat terealisasi. Diantaranya Jembatan, jalan penghubung desa, PJU, JUT, dan plengsengan semuanya bisa realisasi,” kesan Tholib.