Tak Dapat Wastafel Dari Pemkot Probolinggo, Warga Pilang Gunakan Gentong

1961

Kademangan (wartabromo.com) – Warga Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, membuat wastafel tradisional dari gentong. Pasalnya wastafel gratis dari Pemkot Probolinggo belum juga didapat

Berbekal potongan sisa-sisa bambu, warga RT2 RW1 membuat penyangga alat cuci tangan (wastafel). Setelah jadi, dudukan itu diberi gentong tembikar bekas sebagai wastafel. Gentong inipun bukan barang baru, tapi gentong bekas yang sudah lama tak terpakai.

“Semua bahannya dikasih warga. Dibuat gotong royong. Tanpa biaya sama sekali,” kata Elok Kuswantoro pada Sabtu, 9 Mei 2020.

Elok menuturkan bahwa warga kecewa terhadap pemerintah setempat yang terlalu lama menyediakan wastafel. Sebab, alat mencuci tangan seperti itu, amatlah penting bagi warga untuk mencegah penyebaran dan penularan virus Corona. Di sisi lain, warga dari kelurahan berbeda sudah mendapat wastafel dari pemerintah.

Baca Juga :   Kekeringan di Pasuruan Kian Parah, Air Bersih Dipasok Siang-Malam

“Ini bentuk protes kami kepada pemerintah. Kelurahan lain sudah dapat, kok disini belum. Akhirnya kami buat sendiri, daripada ada warga yang ketularan,” ujarnya.

Selain wastafel, warga di lingkungan tersebut juga belum mendapat bantuan masker. Serta hand sanitizer dan sarana dan prasarana Covid-19 lainnya. Padahal, kelurahan setempat mendapat dana Covid-19 lebih dari Rp 400 juta, melalui dana kelurahan.

“Kami bersama warga yang lain berharap, pemerintah kelurahan secepatnya membagikan bantuan tersebut. Hanya itu harapan kami. Segera, jangan pakai lama,” tandas Elok.

Sementara itu, Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pilang Andik mengakui adanya keterlambatan distribusi wastafel, masker dan lainnya. Hal itu dikarenakan dana kelurahan untuk penanganan Covid-19 belum cair. Penyebabnya, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pokmas belum selesai.

Baca Juga :   Jeladri Winongan Kekeringan, 2 Tangki Air Bersih Disalurkan

“Kami minta warga bersabar. Masih kami urusi NPWP-nya. Belum selesai,” tuturnya.

NPWP itu, terkendala entry data yang dimasukkan melalui website pajak, sulit masuk. Pihaknya telah menghubungi bagian pajak untuk segera menerbitkan NPWP yang diajukan. Agar dana yang dimaksud bisa secepatnya keluar.

“Kalau persyaratan lain yang diminta bank sudah kami penuhi. Tinggal NPWP yang belum,” ungkap Andik. (lai/saw)