DPUPR Perkim Sebut Dana Perbaikan Jalan Dikepras Karena Covid-19

1115

Probolinggo (wartabromo.com) – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Pemukiman (DPUPR Perkim) Kota Probolinggo menyebut dana perbaikan jalan dilepas untuk penanganan Covid-19. Sesuai petunjuk dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.

“Ya terima kasih telah diingatkan oleh rekan-rekan legislatif. Itu gak beliau-beliau. Kami sudah tahu. Soal Jalan Brantas yang berlubang, kami tidak menutup mata. Namun, karena ada refocusing, ada skala prioritas, maka fokus pada penanganan Covid-19,” kata Kepala DPUPR Perkim setempat, Agus Hartadi ketika dikonfirmasi terkait aksi Komisi III di Jalan Brantas.

Sesuai surat edaran Menteri Keuangan No.S-247/MK.07/2020, sehingga anggaran pengadaan fisik dan jasa dialihkan ke COVID-19. Hal itu termasuk pemeliharaan Jalan Brantas yang saat proses lelang dibatalkan atas permintaan Dinas PUPR Perkim.

Baca Juga :   Update Covid-19 Kota Pasuruan: Sudah 13 Pasien Sembuh

Seyogyanya perbaikan jalan protokol itu, dianggarkan dengan pagu Rp 2 Miliar dengan pembiayaan dari Dana Insentif Daerah (DID).

“Untuk tahun 2020 ini, saya ndak bisa ngomong. Karena situasinya tidak biasa ini. Karena segalanya dibahas terus untuk penanganan Covid-19. Mungkin nanti lewat PAK (perubahan anggaran keuangan),” ungkap Agus Hartadi.

Namun, jawaban eksekutif itu, dianggap tidak meyelesaikan masalah oleh Ketua Komisi III, Agus Riyanto. Ia menyebut Pemkot Probolinggo telah malakukan diskriminasi proyek. Sebab, proyek yang tidak begitu penting justru dilaksanakan. Sedangkan proyek perbaikan yang lebih penting dan demi rakyat, tidak digarap. Padahal, sama-sama menggunakan Dana Insentif Daerah (DID) yang seharusnya dialihkan untuk biaya Covid-19.

Baca Juga :   Hendak Cek Kesehatan di RSUD Grati, Rombongan Siswa SMPN 1 Beji Dapat Penolakan Warga

Proyek yang juga didanai DID adalah pembangunan jembatan rumah sakit baru senilai Rp1,29 miliar. “Ini namanya diskriminasi. Kenapa proyek jembatan menuju rumah sakit baru dilaksanakan? Lebih penting mana dengan perbaikan jalan? Saya kira lebih penting perbaikan jalan. Apalagi menjelang lebaran,” tuding politisi PDIP itu. (lai/saw)