Warga Pulau Gili Lanjutkan Tradisi Petolekoran, Tetap Belanja Meski Ada Wabah

1664

Sumberasih (wartabromo.com) – Di tengah pandemi virus corona, masyarakat Pulau Gili Ketapang, di Probolinggo tetap lanjutkan tradisi berbelanja jelang lebaran. Warga seakan mengabaikan ancaman terinfeksi virus corona.

Menggunakan kapal penyeberangan kayu, ratusan warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, sandar di Pelabuhan Tanjung Tembaga.

Setiap tahun, warga Pulau Gili ini memang mempunyai tradisi unik jelang lebaran. Seluruh warga pulau akan menyerbu pusat perbelanjaan, untuk membeli pakaian dan makanan. Tradisi itu, digelar setiap malam 27 bulan Ramadan, atau setiap menjelang akhir Ramadan.

Aktivitas mendekati hari raya Idul Fitri atau lazim disebut petolekoran itu sepertinya diangggap harus dijaga, karena sudah dilakukan sejak puluhan tahun.

Baca Juga :   Pimpinan Bank Jatim Kraksaan Diperiksa KPK RI hingga Dispendik Temukan 4 Ijazah Palsu Bacakades | Koran Online 3 Des

Namun, di tengah wabah corona seperti saat ini, kegiatan tersebut jelas sangat berisiko. Sebab virus corona bisa menular begitu cepatnya. Tapi bagi warga Pulau Gili, hal itu tidak berlaku. Dengan mengabaikan protokol social-physical distancing, ratusan warga Pulau Gili tetap menjalankan tradisi itu, seakan tak khawatir tertular virus corona.

“Alhamdulillah di pulau kami tidak ada satupun (yang tertular), dan ini harus dilawan. Tidak usah takut biar tidak stress,” kata salah satu warga, Nur Hasanah, Kamis (21/5/2020).

Ibu muda berusia 20 tahun ini menyebut, tradisi belanja jelang lebaran ini dilakukan turun temurun. Setiap satu tahun sekali, jelang lebaran. “YA, sekalian jalan-jalan ya Mas, dengan semua keluarga,” imbuhnya.

Baca Juga :   Pasar Nguling Terbakar hingga Sunset di Pantai Mayangan | Koran Online 8 Okt

Sejauh ini, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Tembaga sudah melakukan upaya pencegahan. Bersama Polsek dan Koramil Sumberasih, pihak KSOP Tanjung Tembaga sudah sampaikan imbauan untuk tak melakukan tradisi petolekoran.

“Jauh hari sudah kami sosialisasikan, bersama Muspika Sumberasih. Agar warga tidak menjalankan tradisi ini. tapi tetap saja. Guna mengantisipasi, kami juga lakukan pemeriksaan suhu, memberikan masker, dan tekankan protokol kesehatan,” kata Kepala KSOP, Subuh Fakkurrohman. (lai/saw)