Sidak Lokasi Karantina, Pansus Covid-19 Kota Probolinggo Temukan Nakes Tak Memakai Masker N95

1463

Probolinggo (wartabromo.com) – Tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Probolinggo ditemukan tidak menggunakan masker N95 saat bertugas di lokasi karantina. Fakta itu, ditemukan oleh Tim Pansus Covid-19 DPRD Kota Probolinggo, saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SMKN 2 Kota Probolinggo, Kamis (28/5/2020).

Saat berkunjung di sekolah yang beralamat di Jalan Mastrip No.153, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran itu, Pansus Covid-19 menemukan nakes hanya menggunakan masker medis biasa atau masker bedah (surgical mask). Bukan masker N95, sebagaimana yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Mereka (nakes bertugas) mengaku tidak memakai masker N95, karena tidak disediakan oleh pemerintah. Seharusnya mereka menggunakan masker N95, karena tugas mereka itu berada di garda terdepan. Temuan ini menjadi catatan bagi kami,” kata Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Probolinggo, Muklas Kurniawan.

Baca Juga :   Dua Pelaku Carok Jadi Tersangka

Sibro Malisi, anggota pansus, menyebutkan fakta lapangan itu sangat miris. Sebab, para nakes yang bertugas di lokasi karantina adalah garda terdepan dalam pencegahan virus corona. Warga yang dikarantina, kebanyakan datang dari daerah-daerah pandemi corona. Pemudik juga tidak mengetahui dengan siapa saja bertemu.

“Masker N95 harus digunakan bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19. Kalau perlindungan diri mereka tidak memadai, jangan-jangan para nakes ini juga tertular. Yang mereka layani datang dari mana-mana, punya potensi membawa virus,” kata politisi Nasdem itu.

Selain mendapati nakes tidak menggunakan masker N95, Pansus Covid-19 juga menemukan pembuangan di dapur umum yang kurang maksimal. Padahal, fasilitas yang ada di SMKN 2 cukup memadai. Termasuk fasilitas CCTV, yang bisa digunakan untuk melakukan pemantauan peserta karantina.

Baca Juga :   Koran Online 5 Maret : Wali Kota – Wawali Saling Bantah saat Sidang, hingga Polres Lumajang Dinyinyiri Netizen saat Tangkap Maling

“Padahal pihak lembaga sudah welcome. Hanya saja persoalannya pemerintah daerah karena kurang komunikasi. Semisal CCTV, dapat guna melakukan antisipasi terhadap pasien yang kabur saat dilakukan karantina. Seperti kejadian-kejadian yang terjadi di daerah lain,” lanjut Muklas Kurniawan, politisi Golkar. (lai/saw)