Petani Terdampak Pandemi di Kabupaten Pasuruan Dapat Bantuan Benih

1971

Pasuruan (WartaBromo.com) –  Kementerian Pertanian RI memberikan bantuan benih padi, jagung hibrida, ubi jalar, dan kacang tanah untuk petani di Kabupaten Pasuruan. Bantuan dimaksudkan agar petani memiliki kemampuan bertahan, lanjutkan produksi di tengah pandemi.

Bantuan bersumber dari APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) tahun 2020 ini diserahkan secara simbolis oleh Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf kepada perwakilan gapoktan (gabungan kelompok tani) di Balai Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Rabu (03/06/2020) pagi.

Bantuan benih padi hibrida sebesar 145,37 ton yang akan ditebar di persawahan seluas 5.815 hektare, tersebar di 16 kecamatan, 95 desa, dan 193 kelompok tani.

Sedangkan jumlah benih jagung hibrida sebesar 53,40 ton yang akan ditebar di 3.560 hektare areal tanam, tersebar di 15 kecamatan, 67 desa, dan 115 kelompok tani.

Baca Juga :   Ngembe, Legenda Kampung Petasan di Pasuruan

Ada juga 100.000 stek ubi jalar untuk lahan seluas 5 hektare yang dialokasikan di Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen. Belum lagi benih kacang hijau sebanyak 6,25 ton (seluas 25 hektare) yang dialokasikan untuk Kelompok Tani Tanirejo Desa Randuati, Kecamatan Nguling.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Yetty Purwaningsih mengatakan, Desa Pekoren mendapatkan bantuan 5.000 ton benih padi di 200 hektare lahan, dialokasikan untuk 4 kelompok tani.

Sementara Kecamatan Rembang merupakan salah satu wilayah yang mendapatkan alokasi bantuan berupa 12.250 ton benih padi hibrida yang akan ditanam di 490 hektare lahan, dialokasikan kepada 21 kelompok tani.

Seluruh bantuan untuk masyarakat Rembang menjadi alternatif solusi bagi petani sedap malam yang mengalami penurunan produktivitas maupun omset akibat pandemi Covid-19.

“Alternatif solusinya adalah menanam jagung di lahan sedap malam dengan menerapkan sistem tumpang sari. Semoga ini bisa membantu para petani sedap malam yang produktivitas dan omsetnya turun drastis akibat Covid-19,” kata Yetty.

Baca Juga :   Arus Balik Padati Jalur Malang-Surabaya

Sementara itu, Bupati Irsyad Yusuf dalam sambutannya menegaskan benih padi dan jagung hibrida maupun ubi jalar dan kacang hijau dinilai berarti bagi para petani. Sehingga meski di tengah pandemi Covid-19, petani bisa terus berdaya dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan maupun bunga sedap malam.

“Kalau petaninya sudah berdaya, maka tujuan kita menciptakan Desa Kebal covid-19 (Keluarga Berdaya Lawan Covid-19) akan terwujud. Para petani mampu memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan dan diharapkan dapat berjalan beriringan dengan pemerintah daerah,” tegasnya.

Seperti diketahui, dengan luas wilayah 147.401,50 hektare, Kabupaten Pasuruan memiliki potensi lahan yang mendukung bidang pertanian. Terdiri dari 35.421 hektare sawah, 51.367 hektar tegal, 14.205 hektare ladang, 3.551 hektare perkebunan, dan 6.202 hektare hutan rakyat.

Baca Juga :   Warga Watulumbung Jadi Korban Begal di Grati

Dijelaskan Irsyad, untuk produktivitas padi di tahun 2019 mencapai 59,40 kwintal per hektare dan mengalami kenaikan 20,36% dari tahun 2018. Begitu juga dengan produktivitas jagung yang mencapai 63.85 kwintal per hektare, atau naik sebanyak 14,82% dari tahun 2018.

Kondisi pertanian tersebut menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu Kabupaten penyangga dan penyumbang produksi padi dan jagung terbesar di Jawa Timur.

“Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur. Jadi inilah yang terus menyemangati kami agar terus bisa meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, utamanya padi dan jagung,” ucap Irsyad dalam sambutannya. (mil/ono)