Ketua FKUB Ditunjuk Sebagai Ketua PCNU Kraksaan

1547

Kraksaan (wartabromo.com) – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Probolinggo, KH. Idrus Ali ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Ketua PCNU Kota Kraksaan. Jabatan itu melekat hingga September mendatang atau hingga ada ketua baru.

Pasca meninggalnya Ketua PCNU Kota Kraksaan, KH. Nasrullah A. Suja’i, pengurus menggelar rapat untuk mengisi kekosongan pucuk pimpinan. Dalam rapat yang digelar di aula Pondok Pesantren Hati di Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo itu, menetapkan KH. Idrus Ali sebagai ketua.

Hal itu sesuai dengan AD-ART NU, yang menyebutkan jika ketua berhalangan tetap, maka dapat diganti sesuai nomor urut. Di mana posisi setelah ketua adalah wakil ketua. Di PCNU Kota Kraksaan dijabat oleh KH. Idrus Ali.

Baca Juga :   Kecamatan Besuk Padam 12 Jam

“Rapatnya Jumat kemarin. Dalam rapat gabungan Syuriah dan Tanfidziyah ini disepakati bersama KH Idrus Ali sebagai Pj Ketua PCNU Kota Kraksaan. Sesuai AD-ART yang berlaku,” kata Sekretaris PCNU Kota Kraksaan, Fauzan Hafidhi, kemarin.

Seyogyanya, masa khidmat pengurus PCNU Kota Kraksaan periode 2015-2020 berakhir pada 18 Mei lalu. Kemudian oleh PBNU diperpanjang hingga September nanti. Sebab, Konferensi Cabang (Konfercab) yang semula dijadwalkan pada April 2020, urung terlaksana. Wabah Covid-19 yang melanda Indonesia jadi alasan dasar penundaan.

KH Idrus Ali akan menjadi Pj Ketua PCNU Kota Kraksaan hingga digelarnya konfercab pada September mendatang. Namun, jabatan itu bisa diperpanjang lagi jika konfercab urung dilaksanakan, jika pandemi corona belum sepenuhnya ditangani oleh pemerintah.

Baca Juga :   Warga Gempol Tewas di Hotel hingga Hujan Es Guyur Dusun di Kecamatan Kejayan | Koran Online 2 April

“Jangan tanya apa program-program yang akan saya lakukan. Yang pasti saya akan melanjutkan program pengurus periode ini. Termasuk menyiapkan konfercab nanti. Mudah-mudahan, corona cepat selesai,” ujar KH. Idrus.

Jika corona masih berlangsung, konfercab dipastikan tidak terlaksana. Sebab, tidak bisa dilakukan secara daring atau on line. Sebagaimana rapat-rapat koordinasi atau harian. “Tidak bisa, saya sudah pernah menyodorkan rencana konfercab online, tapi ditolak oleh PWNU,” tandas kiai asal Bondowoso itu. (saw/ono)