Kakak-Adik Kompak Nyolong Manuk, Ngakunya Terdesak Utang

1061

Probolinggo (wartabromo.com) – Dua kakak beradik di Kota Probolinggo kompak mencuri burung berkicau. Keduanya bahkan sudah beraksi di 6 lokasi, hingga ditangkap Satreskrim Polres Probolinggo Kota.

Keduanya adalah Zainal Arifin, 22 tahun dan Ilyas Royan, 27 tahun, asal Sumberwetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Mereka adalah saudara sepupu, bukan saudara kandung. Meski demikian, keduanya kompak melakukan aksi kejahatan.

Berdasarkan pemeriksaan pihak kepolisian, keduanya diketahui sudah melancarkan aksi serupa sedikitnya di 6 lokasi. Sasarannya adalah burung berkicau pemenang lomba, seperti murai batu, cucak ijo, dan love bird.

“Kami amankan di tempat berbeda. Zainal kami amankan di kediamannya, sedangkan Ilyas kami amankan saat bekerja sebagai OB di sebuah kantor dinas pemerintahan setempat,” ungkap Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono, Kamis, 11 Juni 2020.

Baca Juga :   Anggota Polres Probolinggo Terjaring Razia Prokes, Hingga Temuan Mayat Pria di Laut Pasuruan | Koran Online 30 Sept

Keduanya ditangkap bersama sejumlah barang bukti. Di antaranya burung murai batu bernama buldozer lengkap dengan sangkarnya serta baju yang digunakan pelaku saat melancarkan aksinya. Kini keduanya menjalani proses hukum dan mendekam di tahanan Mapolres Probolinggo Kota.

Menurut Ilyas, aksinya bermula saat dirinya kesulitan membayar uang pinjaman sebesar Rp5 juta di sebuah bank swasta. Karena kesulitan membayar cicilan, Ilyas mengajak Zainal untuk mencuri burung berkicau pemenang lomba.

Penentuan sasaran, dilakukan dengan berkeliling komplek perumahan, menggunakan kendaraan bermotor.
Di sekitar Kedopok, keduanya mendapati seekor murai batu digantung di pagar rumah, tanpa pengawasan pemiliknya.

Tak butuh waktu lama, satu di antara dua pelaku ini langsung mengambil dan kabur. Murai batu itu kemudian dijual seharga Rp2,2 juta dan hasilnya dibagi dua.

Baca Juga :   Pelaku Wisata Lebih Milih e-Tiket Dibanding Booking Online

“Sebagian saya pakai untuk hidup sehari-hari dan membayar utang bank. Cicilannya sebentar lagi sudah selesai, kurang sedikit lagi,” tutur Ilyas. (lai/saw)