Ini Pengakuan Kades Karanggeger Terkait OTT Oknum LSM

3945

Pajarakan (wartabromo.com) – Bawon Santoso, Kepala Desa (Kades) Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo buka suara terkait OTT terhadap oknum LSM, diduga memerasnya. Ia membantah telah menjebak pelaku yang ditangkap tim Saber Pungli Polres Probolinggo.

Bawon kemudian menceritakan asal muasal kejadian itu. Tiga hari sebelum kejadian, Abdul Wahid berkali-kali meneleponnya, meminta sejumlah uang untuk membeli sepeda gunung. Karena dirinya tidak punya uang sekaligus risih kena “teror”, nomor ketua LSM Reformasi itu sempat diblokirnya.

“Kalau kalau tidak direspons, dia akan telepon berkali-kali. Bahkan ratusan kali. Karena itu saya sempat blokir nomornya. Dia sering meminta uang kepada saya, ya saya berikan. Ketika meminta uang itu, saya bilang kalau saya tidak megang. Tapi dia tetap ngotot, dan bahkan menyuruh saya untuk mencari pinjaman,” tuturnya.

Baca Juga :   Tiga Korban Kebakaran Akan Jalani Operasi Debridement

Karena tak diberi, Wahid kemudian menyampaikan bakal adukan dirinya ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo, terkait penggunaan anggaran Dana Desa (DD). Merasa diancam, Bawon kemudian melaporkan kelakuan kawan baiknya itu, ke tim Saber Pungli Polres Probolinggo.

Kantor Kepala Desa (Kades) Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

“Mengancam-ngancam itu yang saya tidak suka. Karena itu saya laporkan ke Tim Saber Pungli,” katanya.

Pada Senin pagi, Wahid kembali menelepon Bawon. Oleh Kades Karanggeger itu, pria berusia 42 tahun tersebut, diminta untuk datang pasca salat Zuhur. “Pagi kemarin saya ditelepon dan dimintai uang. Setelah Zuhur dia menghadap saya di kantor desa, tapi saya sudah koordinasi dengan tim saber pungli Polres Probolinggo, karena sudah terlanjur kesal dengan ulahnya,” terang Bawon.

Baca Juga :   Dispendik Probolinggo Minta Kasek Cek Gedung Sekolah

Di Kantor Desa Karanggeger, Bawon kemudian memberikan uang Rp3 juta kepada Wahid. Uang itu, dibungkus amplop warna cokelat. Ketika uang dalam amplop itu dipegang Wahid, petugas datang. Spontan Wahid membuang amplop cokelat tersebut, ke pojok ruangan kantor kepala desa.

“Ketika petugas datang, dia mulai kebingungan dan mau mengembalikan uang itu, tapi saya tidak mau. Meskipun waktu itu dia bilang, minta tolong, tetap saya tidak respon karena ulahnya sudah bikin saya kesal. Bukan cuma saya yang mendapat perlakuan itu, perangkat desa saya juga,” jelas Bawon.

Ancaman dan pemerasan terhadap dirinya, kata Bawon, baru pertama kali dialaminya. Selama menjabat kepala desa, ia menyebut pihaknya sering didatangi oleh oknum dari berbagai LSM. Baik yang bertamu ke kantor desa maupun ke rumah pribadinya. Namun, tak ada satupun yang melontarkan kata-kata bernada ancaman.

Baca Juga :   Bocah Asal Pulau Gili Terserang Difteri

“Sebagai LSM, justru harus memberikan peringatan maupun masukan apabila kinerjanya salah. Kalau kepemimpinan saya ada yang salah, tolong nasehati saya, kasih masukan. Jangan mengancam. Toh setiap ada program desa, selalu saya cantumkan semua dana di papan pengumuman, mulai dari anggaran dan yang lainnya,” ujar pria berusia 47 tahun itu.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Ketua LSM Reformasi Abdul Wahid diamankan oleh Tim Saber Pungli Polres Probolinggo. Warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo itu, dibekuk sekitar pukul 13.00 WIB. Ia diduga memeras Kades Karanggeger Bawon Santoso. (cho/saw)