Seluruh Kades di Kabupaten Probolinggo Dapat Ajakan Kawal Kasus OTT Karanggeger

5550

Pajarakan (wartabromo.com) – Seluruh kepala desa diajak mengawal kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum LSM di Kabupaten Probolinggo. Harapannya, kepala desa tak menjadi sapi perah sejumlah pihak yang memiliki perilaku salah.

Ajakan itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Karanggeger Kecamatan Pajarakan, Bawon Santoso melalui rekaman video berdurasi 2 menit 44 detik. Video yang direkam di dalam mobil tersebut dibagikan via media sosial WhatsApp.

Dalam rekaman itu, Bawon minta kades se Kabupaten Probolinggo mengawal kasus OTT terhadap Wahid dan dirinya, baik dalam proses penyelidikan kepolisian, kejaksaan, sampai pengadilan.

Karena kalau kasus ini dibiarkan, tidak kita kawal, haqqul yakin hasilnya tidak akan maksimal. Ini perlu pengawal, perlu kerjasama dari semua kades. Agar teman-teman kepala desa ini tidak dianggap remeh, tidak dianggap remeh. Kita perlu perlawanan terhadap oknum lembaga yang bermain-main dengan kita,” ujarnya.

Baca Juga :   Segini Harta Kekayaan Hasan Aminuddin

Kita jangan mau menjadi sapi perah oleh mereka. Mari kita lawan, kita kawal proses dari kepolisian, proses penyidikan, kejaksaan, pengadilan, perlu dikawal. Agar proses hukum ini mampu menghasilkan vonis maksimal terhadap saudara Wahid. Kita tahu saudara Wahid, begitu arogannya mereka menghancurkan pemerintahan, bahkan terang-terangan menantang pemerintah Kabupaten Probolinggo,” lanjut Bawon.

Pria berusia 46 tahun itu, mengajak seluruh kepala desa untuk bersatu dan melakukan aksi nyata. Ajakan serupa tidak hanya di grup WhatsApp. “Kita butuh action, Insyaallah jika kita bersatu, hasilnya maksimal,” kata Bawon.

Bawon menyebut video yang dibuatnya tersebut bukan untuk menyinggung penggiat LSM yang benar-benar melakukan pendampingan dan membela kepentingan masyarakat. “Saya tidak termasuk menyinggung teman LSM yang pure (murni). Saya ingin melihat kekompakan para kades.  Dan terkait teman lembaga, yang saya sebut itu oknum. Oknum yang akan merusak citra lembaga,” kata pria yang juga pernah menjadi anggota LSM itu. (cho/saw)