Panu, Bercak Putih yang Sering Dituding sebagai Biang Jamur

2761

Pasuruan (Wartabromo.com) – Tinea versicolor atau dikenal dengan panu sering dikaitkan dengan perilaku tidak menjaga kebersihan. Ada pula yang menganggap panu diakibatkan kebiasaan mencuci muka atau mandi saat berkeringat.

Benarkah demikian?

Sebelum menjawab, ada baiknya mengetahui apa sih panu itu?

Dikutip dari detik, dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Eddy Karta, SpKK, menjelaskan, panu merupakan kondisi yang disebabkan oleh jamur yang bernama Malasezzia furfur. Jamur tersebut mengganggu proses pigmentasi normal sehingga menimbulkan perubahan warna atau belang pada kulit.

Pada dasarnya, jamur seperti Malassezia, tidak menyebabkan masalah kesehatan. Sayangnya, ketika jamur berkembang biak secara berlebihan, dapat mempengaruhi warna atau pigmentasi alami dari kulit.

Baca Juga :   Cegah Kasus Stunting Meningkat, Begini Strategi Pemkot Pasuruan

Biasanya, daerah ‘rawan’ panu antara lain leher, punggung atas, dada, wajah dan bahu. Apabila tidak segera diobati, infeksi ini akan semakin membesar dan menyebar ke area yang ada di sekitarnya.

dr. Eddy menambahkan, ada beberapa faktor yang membuat jamur penyebab panu berkembang biak. Kelembaban kulit yang berlebih, kurang menjaga kebersihan kulit, meningkatnya kadar minyak akibat penggunaan bahan berminyak pada tubuh, dan kecenderungan genetik kulit seseorang yang mudah ditumbuhi jamur bisa menjadi beberapa diantaranya.

Lantas, bagaimana dengan anggapan bahwa munculnya panu akibat mencuci muka atau mandi saat berkeringat?

“Mandi pada saat sesudah berkeringat sebetulnya baik karena menekan pertumbuhan organisme patogen dan mengatur kadar minyak dan kelembaban karena setelah mandi tubuh bersih dan kering,” tutur dr Eddy.

Baca Juga :   Begini Pencerahan Kiai Nurul Huda Tanggapi Ningsih Tinampi soal Nabi dan Rasul

Diungkap lebih lanjut, panu justru muncul saat tidak segera berganti pakaian akibat berkeringat namun tidak segera mengganti baju. Apalagi, malah dibiarkan berlama-lama sampai kering kembali di badan. Hal tersebut juga berlaku untuk cuci muka setelah terpapar sinar matahari.

Satu hal lagi yang perlu diketahui tentang panu, yakni penularan panu tidak selalu melalui sentuhan. Meski demikian, disarankan tetap berhati-hati saat memakai fasilitas umum, tidak berbagi barang pribadi seperti handuk, sepatu, sandal, atau sabun batang dengan orang lain.

Jangan lupa untuk selalu menggunakan alas kaki saat berjalan di tempat lembab, termasuk kamar mandi umum, tempat bilas atau di sekitar kolam renang. (bel/may)