Bocah Karanggeger Kena Begal di Jalur Pantura

1975

Pajarakan (wartabromo.com) – Dua bocah asal Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo menjadi korban begal di saat melintas di jalur pantura Probolinggo. Sepeda motor matik yang dikendarainya pun berpindah tangan.

Kepala Desa Karanggeger, Bawon Santoso menuturkan, warganya yang kena begal adalah Aril (14) dan Geva Sanusi (14), beralamat di RT 11 RW 004, Dusun Kramat. Keduanya menjadi korban pembegalan di jalur pantura ruas Desa Karang Pranti pada Sabtu, 25 Juli 2020 sekitar pukul 23.30 WIB.

“Dua warga saya ini masih anak-anak. Mereka habis beli bensin di pom Klaseman,” tuturnya pada Minggu, 26 Juli.
Kedua siswa SMP itu, dicegat oleh 4 orang tak dikenal yang mengendarai 2 sepeda motor warna hitam tanpa tanda nomor kendaraan. Mereka memepet korban ke pinggir jalan di sisi utara. Dipepet sekawan orang, Geva Sanusi yang mengemudikan motor, gemetar ketakutan dan langsung menghentikan laju motornya.

Baca Juga :   Korban Dapur Meledak Membaik

“Pelaku mengeluarkan celurit ketika motor yang diminta tak diberikan. Diancam pakai sajam, ya namanya anak kecil, ya takut dan membiarkan sepeda motornya dibawa ke arah timur,” kata Bawon.

Alhasil Honda Scoopy merah dengan nopol N-2162-NE yang dikendarainya berpindah tangan. Kedua bocah itu, dengan gundah gulana pulang jalan kaki menuju rumahnya. Kebetulan warga Desa Karangbong menjumpai dan menolongnya mengantar ke rumahnya menggunakan sepeda motor.

“Keduanya  tidak mengalami luka apapun, namun masih trauma. Setelah sampai di rumahnya masing-masing, mereka kami antar untuk laporan ke Polsek Pajarakan,” tandas Kepala Desa Karanggeger.

Alwi, seorang pemilik bengkel di dekat lokasi pembegalan mengungkapkan sempat melihat kedua korban dicegat dari arah barat. Namun, karena dikira pelaku adalah teman korban, ia pun memilih untuk tidak ikut campur pada malam itu. “Sudah apesnya mungkin, karena biasanya tiap malem ada mobil polisi patroli, namun semalam itu tidak ada. Jadi yang membawa sepeda motor korban, pelaku yang bonceng,” katanya.

Baca Juga :   2025, Tol Probowangi Dijadwal Selesai

Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Warga yang melintas di jalur antara Klaseman-Karanggeger diharap ekstra waspada. Selain rawan begal, jalur itu minim penerangan jalan.

“Ya sebaiknya hati-hati sendiri, utamanya kalau mengendarai sepeda motor bagus. Jalurnya gelap, minim penerangan jalan meski ini jalan nasional. Berhati-hati, baiknya jangan berkendara sendiri,” kata Alwi.  (cho/saw)