Kondisi Ekonomi Minus, Ini Trik Mengatur Dompet

1087

Pasuruan (Wartabromo.com) – Kondisi ekonomi Indonesia tengah menjadi perhatian. Pertumbuhan ekonomi minus akibat pandemi corona menjadi penyebabnya.

Nah, di tengah ketidakpastian tersebut, masyarakat harus lebih pandai mengelola keuangan. Bagaimana caranya?

1. Dana Darurat

Perencana Keuangan, Andy Nugroho, mengungkapkan, hal yang wajib disiapkan pertama yakni dana darurat. Tentu, kebutuhan dana darurat setiap orang berbeda.

Bagi yang belum berkeluarga, idealnya memiliki dana darurat tiga kali lipat dari gaji. Sedangkan dana darurat yang harus disiapkan satu keluarga, minimal enam kali dari penghasilan bulanan.

2. Investasi

Emas masih bisa jadi pilihan untuk investasi jangka panjang. Selain itu, bisa juga berinvestasi dalam bentuk deposit dan reksa dana pasar uang.

Baca Juga :   Anak di Kota Probolinggo Teriaki Bapaknya Maling, Dipicu Masalah Warisan

“Hindari dulu masuk ke pasar saham atau reksa dana saham. Pilih SBN, cari yang liquid, jadi tidak rugi besar kalau harga turun dan mudah dicairkan,” kata Andy, diukil dari CNN Indonesia.

3. Cairkan investasi di bursa saham

Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang tak menentu seperti akibat pandemi Covid-19, disarankan untuk segera mencairkan investasi di bursa saham.

Pasalnya, sekalinya turun, nilainya akan signifikan. Hal itu dapat memicu jumlah kerugian cukup besar bagi investor.

Sementara investasi risiko rendah, penurunannya tak sedalam pasar saham. Maka dari itu, disarankan untuk mengalihkan investasi di reksa dana saham ke portofolio yang lebih berisiko rendah, supaya dapat mengamankan modal investasi dari kerugian yang cukup dalam.

Baca Juga :   Koran Online 14 Maret : Peternak Lovebird Gulung Tikar, hingga Warga Pasuruan Bernama “Tuman” Terkenal

4. Batasi pengeluaran

Ya, pengeluaran harus dibatasi. Tapi, bukan berarti harus takut berbelanja ya.

Pastikan kebutuhan pokok terpenuhi. Baru kebutuhan lain dipertimbangkan, serta bekanja sesuai kebutuhan ya, jangan berlebihan.

Dijelaskan lebih lanjut, idealnya 55% dari total penghasilan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari belanja peralatan rumah tangga, transportasi, membayar cicilan, membayar tagihan rutin, dan membayar sekolah anak (jika ada).

Selanjutnya, 10% ditabung sebagai dana darurat, 10% untuk investasi, 10% untuk rekreasi, 10% lagi untuk les, sisanya 5% digunakan untuk sedekah. (bel/may)