Tak Ada Perayaan Agustusan, Jasa Sewa Baju Adat Sepi

1787

Pasuruan (wartabromo.com) – Pemerintah meniadakan kegiatan perayaan agustusan selama pandemi Covid-19. Hal ini berimbas pada jasa penyewaan baju adat yang sepi pelanggan.

Tak adanya karnaval, perlombaan antar kampung, maupun festival-festival seni, membuat perayaan kemerdekaan RI ke-75 sepi. Pemilik jasa pun jadi imbas karena hal ini.

Seperti halnya yang dialami oleh Nur Sofia Laila (26), seorang pemilik persewaan baju adat dan pernikahaan asal Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.

“Iya sangat terdampak, apalagi di 17 agustusan ini, biasanya ramai pelanggan,” tutur Sofia kepada wartabromo.com, Sabtu (15/8/2020).

Sofia mengungkap, omzet yang didapatkan tahun kemarin dengan saat ini jauh berbeda. Kemeriahan saat agustusan tahun lalu membuat omset penyewaannya bisa mencapai Rp3,5 juta – 4 juta perbulan. Mulai dari baju adat anak-anak hingga dewasa, semua laku tersewa.

Baca Juga :   Sambil Gendong Bayi, Warga Desa Tejowangi Ikuti Upacara HUT RI ke-73

“Sebelum agustus sudah banyak pesanan, malah omsetnya bisa sampai 3,5 juta keatas,” jelas Sofia.

Namun untuk saat ini, tak ada satu pun penyewa baju adat. Ia pun mengaku kesulitan untuk mencari tambahan kebutuhan keluarga, karena suaminya hanya seorang buruh pabrik.

“Yah bagaimana untuk mencari kebutuhan tambahan, susu anak dan kebutuhan lain, wong sekarang sudah nggak ada satu pun pelanggan,” kata ibu satu anak itu.

Ia berharap agar pandemi ini segera berakhir. Supaya perekonomian keluarga maupun di Indonesia ini cepat kembali seperti biasanya. Jasa-jasa penyewaan baju dan usaha lainnya bisa kembali kembali ramai.

“Harapannya cuma satu, pendemi ini cepat berlalu,” tutupnya. (don/may)