Pasuruan (Wartabromo.com) – Kaki, menjadi salah satu bagian tubuh yang sering mengeluarkan bau tak sedap disaat tertentu. Pasalnya, kaki yang tertutup sepatu hampir sepanjang hari memicu kelembapan akibat kurangnya udara masuk.
Mengutip detik, kaki memiliki lebih dari 250.000 kelenjar keringat. Kondisi tersebut membuat kaki dapat menghasilkan setengah liter keringat dalam sehari.
Meski demikian, keringat yang keluar dari bukanlah biang keladi bauk kaki. Tapi, asam isovaleric yang dihasilkan oleh bakteri yang ada di kaki ketika memakan keringat kaki.
Tak hanya itu, faktor lain seperti kurang enjaga kebersihan kaki, aktivitas berlebihan atau bahan sepatu yang terlalu tebal dan tertup juga bisa memicu bau kaki.
Lantas, bagaimana cara mengatasi agar bau kaki tidak hinggap?
1. Menggunakan kaus kaki berbahan katun
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, banyaknya kelenjar keringat di bagian kaki membuat kaki mudah berkeringat. Maka dari itu, harus disiasati dengan mengurangi penumpukan keringat.
Salah satu alternatif yang bisa dipilih adalah dengan memilih kaus kaki berbahan katun. Itu lantaran bahan katun terkenal mudah menyerap keringat dan bertekstur lembut.
2. Sering mengganti sepatu
Selain bahan kaus kaki, penggunaan sepatu juga perlu diperhatikan. Pastikan rutin mengganti sepatu setiap 2 hari sekali.
Hal tersebut dilakukan supaya keringat tidak menumpuk dan mengurangi kelembaban di dalam sepatu. Alhasil, kaki terhindar dari bau tak sedap.
3. Rajin mencuci kaki dengan sabun
Menjaga kebersihan tak boleh luput dari daftar rangkaian cara mengatasi bau kaki. Jadi, rajinlah mencuci kaki, menggunakan sabun antibakteri jika perlu.
Pasalnya, kondisi kaki yang jarang dibersihkan akan memicu pertumbuhhan bakteri kaki penghasil asam isovaleric lebih banyak. Dengan menekan kadar asam isovaleric, kaki tidak akan mudah bau.
Tak hanya itu, memberi bedak antibakteri pada kaki juga bisa dilakukan. Tujuannya, agar kelembaban kaki berkurang.
4. Sering buka sepatu setiap ada kesempatan
Ya, setiap ada kesempatan, usahakan untuk melepas sepatu. Pasalnya, kaki yang ‘terperangkap’ dalam sepatu, sulit melalui proses pertukaran udara.
Maka dari itu, buka sepatu setiap ada kesempatan untuk memudahkan pertukaran udara. Dengan begitu, pertumbuhan bakteri dan jamur bisa dihindari. (bel/may)