Pemkab Probolinggo Gelar SKB CPNS Formasi 2019 Dengan Protokol Kesehatan Ketat

1394

Kraksaan (wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun 2019 di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo. Selama 5 hari pelaksanaan, protokol kesehatan Covid-19 diterapkan secara ketat.

Di hari pertama, sejumlah pejabat memantau proses pelaksanaan. Di antaranya Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, anggota Komisi II DPR RI Aminurrokhman, Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya Tauchid Djatmiko dan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono.

“Kita atur sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 dan semuanya bisa berjalan dengan baik. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar sesuai dengan yang kita harapkan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono, pada Senin, 28 September 2020.

Anggota Komisi II DPR RI, Aminurrokhman menilai pelaksanaan CPNS di Kabupaten Probolinggo cukup bagus dan representatif. Dimana DPR RI menekankan protokol kesehatan COVID-19 menjadi prioritas. Mulai dari peserta hadir sampai dengan verifikasi data, agar tidak menimbulkan klaster baru.

Baca Juga :   Aturan Baru! ASN Doyan Bolos Bakal Dipecat

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Bupati Probolinggo yang menyediakan ruang yang cukup representatif, sehingga peserta dapat nyaman dalam mengikuti seleksi dan mudah-mudahan ini menjadi spirit dia lebih bisa optimis untuk mengerjakan semua pertanyaan-pertanyaan yang ada,” ungkap politisi Nasdem itu.

Aminurrokhman berharap Kantor Regional II BKN Surabaya agar penyelenggaraan di seluruh wilayahnya, sama dengan di Kabupaten Probolinggo yang cukup bagus. “Saya ingin memastikan bahwa sistem ini betul-betul memberikan suatu harapan yang baru untuk melahirkan sumber daya manusia yang profesional dan berkualitas,” harapnya.

Ada 1.745 orang yang mengikuti SKB CPNS formasi 2019. Dari Kabupaten Probolinggo sebanyak 810 orang dan diselenggarakan pada Senin dan Selasa, 28-29 September. Kabupaten Situbondo sebanyak 275 orang dengan jadwal Rabu, 30 September. Sementara Kabupaten Bondowoso sebanyak 660 orang pada Kamis dan Jumat, 1-2 Oktober. Setiap sesinya diikuti sebanyak 135 orang peserta dengan waktu 90 menit.

Baca Juga :   Tak Lagi PNS, Tahun Depan Guru Masuk Kategori PPPK

Semua peserta wajib membawa hasil rapid test dengan tetap memakai masker. Juga memakai sarung tangan, memakai face shield, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, jaga jarak serta tidak bersentuhan fisik. Peserta yang rapid test reaktif maupun swab yang hasilnya belum keluar, tetap bisa mengikuti SKB. Setelah ada rekomendasi dari Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dengan tempat yang berbeda.

“Mulai dari awal peserta masuk di pintu gerbang sampai peserta piket dan nantinya peserta pulang kembali. Semua itu, memang ada titik-titik alur tahapan yang memang semua diarahkan sesuai dengan prosedur protokol kesehatan COVID-19,” ungkap Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya Tauchid Djatmiko.

Baca Juga :   Mengabdi Bangun Probolinggo, Tantri : Mohon Maaf, Masih Compang-camping

Sementara itu, Winda Ratna Utami, salah satu peserta SKB, menyebut pelayanan dari panitia sangat bagus. Ia yang tak membawa hasil rapid tes, langsung dirapid oleh petugas kesehatan.

“Tadi dibantu dengan sangat mudah, diusahakan sudah jauh-jauh dari Bojonegoro tetap bisa mengikuti tes. Kebetulan saya tidak membawa surat-surat tes. Namun oleh petugas Pemkab Probolinggo dibantu diusahakan dengan tetap mengikuti rapid test langsung dan pelayanannya sangat cepat dan sangat membantu terima kasih,” tuturnya. (saw/**)