Histeris Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Furnitur

1528

Wonomerto (wartabromo.com) – Beberapa karyawan ditemukan tewas terpanggang dalam kebakaran di pabrik PT. Jawa Lily Furniture. Warga yang meyakini korban adalah keluarganya menangis histeris.

Sejumlah kerabat korban terlihat histeris di tepi Jalan Raya Bromo, Desa Sepoh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo pada Rabu siang (30/9/2020). Begitu mereka mendengar ada sejumlah karyawan ditemukan tewas di dalam pabrik. Mereka pun mendesak masuk ke dalam area pabrik. Namun dilarang masuk oleh satpam.

Informasi warga setempat, tiga orang pekerja di laporkan terjebak api di ruang finishing partikel board atau ruang produksi. Sehingga tidak bisa menyelamatkan diri. “Informasinya tiga orang, dua wanita dan satu laki-laki. Mereka dilaporkan tewas terpanggang di lokasi kejadian. Nah rasanya itu, keponakan saya salah satunya,” ujar salah satu warga, Tosan.

Baca Juga :   Tiga Anggota TNI Menjadi Korban Ledakan Kebakaran Ruko di Gending

Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik milik PT. Jawa Lily Furniture sekitar pukul 10.00 WIB. Sumber api berasal dari ruang finishing yang berada di bagian belakang pabrik. Saat kejadian puluhan pekerja yang mayoritas perempuan tengah beraktivitas di ruang tersebut.

Dugaan awal, musibah ini terjadi akibat mesin blower overhead. Sehingga memicu percikan api. Si jago merah yang tidak terkendali akhirnya menyebar meludeskan seluruh ruangan.

Polisi bersama unit pemadam kebakaran masih berada di lokasi kejadian. Mengamankan lokasi dan berupaya menjinakkan si jago merah. Proses evakuasi korban pun masih belum dilakukan, karena letaknya masih panas dan membara.

“Belum bisa dipastikan, jenis kelamin korban. Yang jelas ada yang meninggal,” terang Kasatreskrim Porles Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono.

Baca Juga :   Toko di Maron Probolinggo Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 900 juta

Sejumlah karyawan lain yang sedang bekerja, terpaksa dipulangkan lebih awal guna mempermudah proses evakuasi korban dan pengendalian api. Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak pabrik. Baik soal korban jiwa maupun kerugian material akibat kebakaran tersebut.

Diperkirakan, kerugian mencapai miliaran rupiah.
Warga yang penasaran pun, memadati areal depan pabrik, sampai menimbulkan kemacetan dan menyulitkan akses pemadam kebakaran maupun ambulans yang hendak masuk ke dalam pabrik. (lai/saw)