Manis Madu Ubi Semeru; Cerita Sukses Petani di Lereng Semeru

1381

 

Lumajang (WartaBromo.com) – Rasanya legit, manis seperti madu. Itu pula yang menjadi salah satu alasan ubi Semeru khas Pasrujambe, Kabupaten Lumajang ini sukses menembus pasar mancanegara.

Harianto, 54, pengepul ubi Semeru mengungkapkan, beberapa negara di Asia menjadi tujuan ekspor komoditas pertanian di lereng Semeru ini.

“Kami sudah kerjasama dengan PT. Indoyang. Hasil dari petani dikirim ke Korea, Jepang dan juga Taiwan,” kata Harianto, Kamis (15/10/2020).

Dikatakannya, karena ditanam di ketinggian, ubi madu Semeru ini disebutnya berbeda dengan ubi Cilembu asal Jawa Barat. Rasanya lebih manis dan punel.

Syaiin (45) salah satu petani mengungkapkan, budidaya tanaman ini sangat mudah. Petani cukup menancapkan batang ubi yang telah dipotong ke media tanah.

Baca Juga :   Sekolah Rusak, Ratusan Siswa Korban Semeru Belajar di Tenda Darurat

“Kan tergolong mudah tumbuu. Jadi gampang. Untuk perawatannya sekitar dua bulan,” ungkap Syaiin.

Menurut Syaiin, ubi akan siap panen memasuki bulan keenam semenjak ditanam. Setiap hektare, tanaman bisa menghasilkan hingga 25 ton.

Dikatakan Syaiin, dulu sebelum pandemi, harga ubi mencapai Rp 3 ribu setiap kilogramnya. Tapi, semenjak Covid-19, turun menjadi Rp 2 ribu.

Biar pun begitu, ia masih bersyukur. Sebab, dengan harga segitu, petani masih bisa meraup Rp 50 juta setiap hektare-nya.

Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan, total luas lahan ubi di Pasrujambe mencapai 600 hektare. Melihat potensi pasarnya yang begitu besar, Pemkab tak ragu memberikan dukungan.

“Saya sudah coba, dan rasanya manis. Dinas Pertanian harus membantu untuk segera mematenkan ubi madu Pasrujambe ini karena potensinya luar biasa,” jelasnya di sela kegiatan panen raya ubi di Pasrujambe.

Baca Juga :   Banjir Lahar Dingin Semeru Putus Jalur Alternatif Candipuro-Pasrujambe

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengembangan ubi madu semeru ini dengan cara meningkatkan pembibitan. (mat/asd)