Cuti Panjang, Okupansi Hotel di Tretes Meningkat

988

Pasuruan (WartaBromo.com) -Libur Maulud Nabi Muhammad SAW plus cuti bersama pada pekan ini, membuat okupansi (tingkat hunian) hotel-hotel di Kabupaten Pasuruan meningkat. Tercatat peningkatan rata-rata 80% dari hari biasa.

Kenaikan okupansi tersebut tak hanya terlihat dari semakin banyaknya arus lalu lintas kendaraan yang naik ke wilayah Tretes, Kecamatan Prigen saja. Namun juga dari banyaknya wisatawan yang bermalam di hotel, villa, maupun penginapan non bintang.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Pasuruan, Djoko Widodo mengatakan, tingginya okupansi hotel khususnya di kawasan Tretes-Prigen terasa sejak Rabu (28/10) malam. Bahkan, diprediksi akan terus naik sampai hari Minggu nanti.

“Mulai malam Maulud Nabi Muhammad SAW, aktivitas kendaraan yang mengarah ke Tretes sangat terasa. Jumlah kendaraan banyak yang parkir di hotel-hotel,” kata Djoko, saat dihubungi via telepon, Jumat (30/10/2020) sore.

Baca Juga :   Kecelakaan Karambol Purwodadi, Kapolres Sebut Kendaraan Tak Sesuai Spesifikasi

Dari banyaknya kunjungan ke Prigen, rata-rata berasal dari luar kota, khususnya Sidoarjo, Mojokerto, dan Surabaya. Tujuan mereka bervariasi, ada yang menginap untuk berwisata atau hanya berlibur di hotel. Menurut Djoko, seluruh pengunjung yang menginap di hotel-hotel di Prigen murni wisatawan.

“Yang menginap murni wisatawan, tidak ada acara perusahaan atau pertemuan,” terangnya.

Dijelaskannya, kondisi seperti ini sangat melegakan. Sebab, okupansi semua hotel anjlok saat virus corona menjadi pandemi mulai bulan april lalu, dan baru merangkak naik saat awal pemberlakuan new normal.

“Kita semakin bersyukur, karena ini menjadi angin segar bagi pengusaha sampai level karyawan di bawah. Ada tamu lagi yang menginap di hotel,” harapnya.

Baca Juga :   Eks Wali Kota Pasuruan Setiyono Bebas hingga Risma Kunjungi Keluarga Korban Kerusuhan Sorong di Pasuruan | Koran Online 8 Maret

Djoko lantas mencontohkan seputar okupansi di Pines Garden. Dari 31 kamar yang tersedia, seluruhnya sudah dibooking para wisatawan dengan harga mulai Rp550.000 hingga Rp1.050.000.

Dalam menerima tamu, pihak hotel non bintang ini sudah menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Sehingga para wisatawan tak perlu khawatir akan pelayanannya.

“Seluruh hotel harus menerapkan protokol kesehatan. Dan itu sudah dijalankan dengan baik,” pungkasnya. (mil/ono)