Museum Probolinggo Diserbu Pengunjung

2894

Probolinggo (wartabromo.com) – Warga memanfaatkan libur panjang maulid Nabi Muhammad SAW, untuk berkunjung ke Museum Probolinggo. Keberadaan artefak peninggalan Rasulullah SAW dan para sahabat jadi kekuatan menarik kunjungan.

Museum yang kini diberi nama Museum Rasulullah SAW, di Jalan Suroyo Kota Probolinggo itu menjadi magnet baru bagi masyarakat. Peningkatan pengunjung mencapai 50 persen dari hari sebelumnya.

Dalam museum itu, pengunjung bisa menyaksikan artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Antara lain, sandal yang pernah digunakan Rasulullah SAW, darah bekam, rambut janggut, rambut kepala, dan sorban Rasulullah SAW.

Ada juga pedang milik Khalid bin Walid, baju perang Dinasti Ottoman, batu dinding Makkah, dan kiswah Ka’bah. Serta benda lainnya yang berkaitan dengan budaya Islam.

Baca Juga :   ASN Kota Probolinggo Tak Disiplin Prokes

“Koleksi yang ada di dalamnya benar-benar membuat saya tidak bisa berkata-kata. Dari situ saja bisa membayangkan, bagaimana dahulu beliau memperjuangkan islam,” sebut Mahdi, salah satu pengunjung pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

Berada di tengah kota, keberadaan museum ini mudah dijangkau. Membuat masyarakat tetap bisa menikmati liburan dengan menyaksikan hal yang baru. Tanpa harus jauh-jauh ke luar kota. Di mana resiko penularan covid19 masih rawan.

Untuk menyaksikan koleksi artefak itu, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp50 ribu per orang. Selanjutnya pengunjung diwajibkan antre dan senantiasa menjaga jarak. Tiap sesi, dibatasi 40 orang saja.

Kendati mengalami peningkatan, penerapan protokol kesehatan tetap ketat dilakukan. Mulai dari pengecekan suhu, pakai masker, cuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak antar pengunjung. Pihak pengelola, bahkan menindak tegas pengunjung yang abai prokes.

Baca Juga :   BPK Temukan Kekurangan Volume di 7 Proyek Jalan hingga Keterampilan Guru Honorer ini Datangkan Uang Jutaan Rupiah | Koran Online 20 Juli

“Walau sudah beli tiket, kami larang masuk, kalau tidak mematuhi prokes. Misal tidak memakai masker, ya harus memakai,” ujar pengelola bernama Dheka. (lai/saw)