Pemkab Usul Ada Embung Baru di Pasuruan

1162

Pasuruan (WartaBromo.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengusulkan penambahan jumlah embung di tahun mendatang. Pemenuhan air irigasi jadi alasan mendasarnya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan, Misbah Zunib mengatakan, usulan penambahan jumlah embung sudah dilakukan ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Brantas.

Hanya saja, pembangunannya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini, lantaran masih menunggu persetujuan dari BBWS Brantas.
“Sudah kami usulkan, tinggal menunggu persetujuan dari BBWS Brantas saja. Ya mudah-mudahan saja disetujui, sehingga tahun depan bisa dibangun,” kata Misbah, saat dihubungi via telepon, Minggu (01/11/2020) sore.

Sembari menunggu persetujuan, Pemkab Pasuruan sudah melirik lokasi mana yang tepat untuk pembangunan embung. Kata Misbah, pihaknya melirik wilayah Kecamatan Grati sebagai lokasi embung yang baru.

Baca Juga :   Setelah Tertunda, Pilkades Serentak di Kabupaten Pasuruan Akhirnya Digelar Maret

“Lokasi yang kami lirik adalah Grati. Dan hal itu sudah kami usulkan ke BBWS,” jelasnya.

Sampai saat ini, Misbah mengaku masih menunggu hasil survey dari pihak BBWS Brantas. Jika memang dianggap layak, maka bukan tidak mungkin bisa direalisasikan pembangunannya.

“Kalau sudah dianggap layak, kami akan lakukan pembebasan lahan. Baru kemudian, pembangunan dilakukan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Misbah menegaskan, sejauh ini setidaknya sudah ada tujuh embung yang dibangun,di antaranya embung Mbiting, Desa Sukoreno, Kecamatan Sukorejo.

Kemudian ada embung Kertosari, Kecamatan Purwosari; embung Kedungbanteng, Kecamatan Rembang; embung Krikilan, Kecamatan Kejayan; embung Kalisat, Kecamatan Rembang; dan embung Sanganom di Nguling; serta yang terbaru, embung Welulang, Kecamatan Lumbang.

Baca Juga :   Pilkada Tujuh Bulan Lagi, Plt Wali Kota Pasuruan Imbau ASN Kedepankan Netralitas

Penambahan embung tersebut, diharapkan bisa menopang sektor pertanian. Di samping juga, mendukung konservasi alam.

“Keberadaan embung selain menjadi tandon air bagi para petani di saat musim kemarau, juga mendukung upaya konservasi alam,” tutup Misbah. (mil/ono)