Loka Grati Miliki 11 Ekor Sapi Peranakan Ongole Belgian Blue

1141

Pasuruan (WartaBromo.com) – Loka Penelitian Sapi Potong di Grati, Kabupaten Pasuruan kembangkan sapi peranakan ongole belgian blue (POBB). Setelah 2 tahun berproses sudah ada 11 ekor sapi POBB dilahirkan.

Plh Kepala Loka Penelitian Sapi Potong, Dicky Pamungkas mengatakan, kesebelas anakan sapi jenis ini memiliki karkas 20% lebih tinggi dari sapi pada umumnya. Sapi ini dikembangkan dengan menggunakan dua teknologi, yakni IB (inseminasi buatan) dan TE (transfer embrio).

Hasilnya, dari 11 sapi tersebut, 10 ekor merupakan anakan sapi Belgian blue hasil IB dan 1 anakan hasil transfer embrio.
“Kami bersyukur, karena semuanya tumbuh sangat cepat, dan makannya juga luar biasa banyak,” kata Dicky, kemarin.

Baca Juga :   Pedagang Takjil Boleh Jualan, Asal Terapkan Physical Distancing

Dijelaskannya, untuk teknologi IB dilakukan dengan menggunakan semen beku sapi BB yang diimpor dari Belgia pada tahun 2018 sebanyak 1.000 straw. Dari keturunan IB, diharapkan dapat menghasilkan keturunan sapi BB dengan komposisi darah 50%.

Sedangkan metode transfer embrio (TE) dilakukan dengan menggunakan embrio yang berasal dari Belgia. Hanya saja, dari 25 straw embrio, semuanya masih belum berhasil dikembangkan.

“Memang lebih banyak IB, karena disamping cost-nya yang jauh lebih murah juga karena ini metode yang lebih mudah dilakukan dan persentase keberhasilannya juga tinggi,” jelasnya.

Untuk dapat mengembangkan anakan sapi POBB yang berkualitas, ditentukan oleh faktor pakan. Menurut Dicky, dalam satu hari, seekor sapi bisa menghabiskan makanan hampir seperempat dari bobot sapi itu sendiri.

Baca Juga :   Bajak Truk, Pria asal Rembang Ditangkap Polisi

Ia mencontohkan anakan sapi POBB berbobot 600 kilogram, maka volume pakan yang diberikan untuk setiap satu ekor sapi dalam satu hari bisa sebanyak 60 kilogram. Pakan tersebut terdiri dari 70% konsentrat dan 30% hijauan (rumput). Dengan pemberian pakan tersebut, sudah pasti berat badan POBB jauh di atas berat sapi pada umumnya.

“Ada selisih antara 60 sampai 80 kilogram dengan sapi madura, PO maupun sapi pasuruan,” singkatnya.

Lebih lanjut Dicky menegaskan, pengembangan sapi POBB merupakan bagian dari program untuk mendongkrak produksi daging di dalam negeri. Selain itu, cara ini juga mendukung program upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB) yang muaranya adalah menciptakan Indonesian Belgian Blue.

Baca Juga :   Naise Ingin Memenjarakan Ibu Kandungnya Tak Hanya Sekali hingga Pegawai Ada yang Konfirmasi Covid-19, Dispendukcapil Kota Pasuruan Tutup | Koran Online 7 Ags

“Saat ini sudah ada 2 betina lagi yang tengah bunting yang terus kami monitor. Targetnya kita mengarah pada cara memetakan gen pertumbuhan apa yang paling cepat. Kita ingin menciptakan Indonesian Belgian Blue sehingga punya silsilah dan terbangun sebuah infrastruktur populasi dan pengembangan yang tercatat,” pungkas Dicky. (mil/ono)