Ruang Isolasi Penuh, Satgas Covid-19 Fungsikan KTS

875

Probolinggo (wartabromo.com) – Rumah isolasi bagi warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Probolinggo penuh. Polres Probolinggo Kota pun berinisatif memfungsikan Kampung Tangguh Semeru (KTS) sebagai tempat isolasi mandiri.

Satgas Covid-19 Kota Probolinggo menyebut per 6 Januari 2021, ada 251 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 102 pasien positif Covid-19 dirawat di RSUD dr. Moh. Saleh. Kemudian sebanyak 54 orang menjalani karantina di fasilitas pemerintah. Serta 95 orang menjadi isolasi mandiri di rumah.

Sedangkan kapasitas ruang karantina yang disediakan Pemkot Probolinggo hanya 100 tempat tidur. Yakni 80 tempat tidur di Rusunawa Mayangan dan 20 tempat tidur di Puskesmas Wonoasih. “Jumlah karantina tersebut kurang jika ditambahkan dengan pasien isolasi mandiri,” sebut Kapolres Probolinggo Kota AKBP RM Jauhari.

Baca Juga :   Pemkab Probolinggo Siapkan 1.876 TPS Untuk Pilkades 2022

Faktanya warga Kota Probolinggo yang terkonfirmasi positif Covid-19 semakin meningkat. Di sisi lain, ketersediaan tempat karantina minim.

“Kekurangan tersebut menjadikan latar belakang untuk mendirikan tempat isolasi mandiri di Kampung Tangguh Semeru atau KTS,” ucap RM Jauhari saat Rakor Pembentukan Ruang Isolasi Mandiri di KTS bersama Pemkot Probolinggo.

Rencananya, isolasi mandiri di KTS tersebut akan dbentuk di 29 KTS se-Kota Probolinggo. Dengan melibatkan sukarelawan bersama petugas dinkes dan 3 pilar untuk membantu warganya. “KTS tak harus memiliki balai atau ruangan untuk menampung warga isolasi mandiri, melainkan mendorong peran warga KTS terhadap warga yang diisolasi,” sebutnya.

Jauhari mengatakan Konsep tersebut sebenarnya telah dilaksanakan di KTS. Yakni mencegah covid 19 dan membantu masyarakat yang terpapar covid agar segera sembuh. Namun, kini lebih diefektifkan mendorong tingkat penyembuhannya.

Baca Juga :   PDP Kabupaten Pasuruan Bertambah, hingga Masjid Agung Anas Machfud Atur Jarak Saf Jemaah Salat | Koran Online 24 Maret

“Untuk warga yang dikarantina dimaksimalkan karantina pusat terlebih dulu. Jika di karantina pusat terbatas, maka bisa dilakukan isolasi mandiri di KTS sesuai persyaratan Dinkes,” tandas mantan Kapolsek Tanah Abang Jakarta itu.

Dengan konsep KTS itu, warga yang isolasi mandiri akan lebih terpantau. “Dengan konsep tersebut akan lebih diefektifkan lagi oleh 3 pilar dan lebih dikosentrasikan ke masing-masing kelurahan,” sebut Plt. Kepala Dinkes P2KB Kota Probolinggo, dr. Nurul Hasanah Hidayati. (dya/saw)