Masih Ada 10.876 Kasus Stunting di Kabupaten Pasuruan

1575

Pasuruan (WartaBromo.com) – Sepanjang tahun 2020, jumlah bayi dan balita dengan stunting di Kabupaten Pasuruan tercatat 10.876 kasus. Jumlah tersebut diklaim terdapat penurunan dibandingkan tahun 2019.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Dr Ani Latifah melalui Kabid Kesmas (Kesehatan Masyarakat), Endah Yuliastuti mengatakan, apabila dipersentase, angka 10.876 tersebut berkisar 21,4% dari total bayi atau balita yang ditimbang selama tahun 2020.

“Bukan berdasarkan jumlah keseluruhan bayi dan balita se-Kabupaten Pasuruan. Melainkan dari total yang ditimbang di tempat pelayanan seperti posyandu, polindes, puskesmas, dan layanan kesehatan lainnya,” kata Endah pertengahan pekan lalu.

Adapun total bayi dan balita yang ditimbang sepanjang tahun 2020 sebanyak 50.746. Angka timbang tersebut sejatinya masih belum separuh dari sasaran penimbangan yang ditargetkan dari seharusnya yakni 118.492 bayi/balita.

Baca Juga :   Jambret Spesialis Ponsel Anak di Pasuruan Mengaku Hasil Rampasannya untuk Bayar Utang

“Sasarannya banyak sekali. Tapi karena pandemi covid-19, maka kegiatan penimbangan bayi dan balita tak lagi digelar. Dan sebagai gantinya adalah kunjungan rumah dan janji temu,” terangnya.

Sebagai catatan, jumlah bayi dan balita dengan stunting di Kabupaten Pasuruan pada 2019 terekam sebanyak 18.678 atau 22,5% dari 82.963 bayi dan balita yang ditimbang.

Kata Endah, jika dirujuk data saat ini, maka jumlah kasus stunting di Kabupaten Pasuruan terbilang menurun. Pemahaman orang tua akan pentingnya asupan gizi anak mulai dari 1.000 hari kehidupan sampai anak berusia 2 tahun, di antara yang menjadi kunci adanya penurunan kasus stunting.

“Setiap ibu hamil harus bisa memperhatikan asupan gizi jabang bayi yang dikandungnya sampai usia dua tahun. Ini semata-mata agar si anak tidak sampai mengalami stunting,” terangnya.

Baca Juga :   Banyak Dicari saat Pandemi, Harga Degan Ijo di Kota Pasuruan Tembus Rp50 ribu per buah

Dinkes Kabupaten Pasuruan ditegaskan tak henti melakukan berbagai kegiatan untuk menekan angka stunting.
“Kegiatan kita banyak. Ada pemberian makanan tambahan bagi bayi dan balita. Ada juga tablet penambah darah supaya tidak gampang kena anemia atau darah rendah, dan kegiatan lainnya,” ungkapnya.

Sekadar informasi, kasus stunting sedianya tersebar di hampir semua wilayah di Kabupaten Pasuruan. Meski demikian ada 10 desa yang menjadi perhatian pihak dinkes, yakni :

Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo;
Desa Petung, Kecamatan Pasrepan;
Desa Semare, Kecamatan Kraton;
Desa Tenggilisrejo, Kecamatan Gondangwetan;
Desa Rejoso Kidul, Rejoso;
Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan;
Desa Rebalas dan Kedawung Wetan, Kecamatan Grati;
Desa Pasinan, Kecamatan Lekok; serta
Desa Watuprapat, Kecamatan Nguling.

Baca Juga :   Ingin Berpergian? Warga Pasuruan Bisa Gunakan 4 Kereta Api Ini

(mil/may)