Ada Sesar Aktif di Pasuruan hingga Probolinggo, Peneliti ITS Ingatkan Potensi Gempa

10763

Pasuruan (WartaBromo.com) – Peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ingatkan adanya potensi gempa di Jawa Timur. Adanya sesar aktif di Pasuruan dan Probolinggo, disebut jadi salah satu penyebab potensi gempa.

Dr Amien Widodo, peneliti Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS mengatakan, banyak kota di Indonesia yang dilewati sesar aktif. Hal ini tertuang dalam laporan Pusat Gempa Nasional 2017.

Di Jawa Timur, potensi gempa ini muncul karena adanya sesar aktif. Seperti sesar Wonorejo di Kabupaten Banyuwangi, sesar Probolinggo di Kabupaten Probolinggo, dan sesar Pasuruan di Kabupaten Pasuruan.

“Kota Surabaya bahkan dilewati oleh dua sesar yang berbeda, yaitu sesar Surabaya dan sesar Waru,” jelasnya seperti dinukil dari Times Indonesia.

Baca Juga :   Bejat! Pria Ini Perkosa Anak Tirinya, Ancam Bunuh Jika Lapor

Seperti sesar Waru yang memanjang dari Gresik lalu melewati Mojokerto, Jombang Nganjuk dan Saradan. Sesar ini aktif dan bergerak sejauh 0,05 milimeter tiap tahunnya.

Amien kemudian mengingatkan untuk waspadai potensi gempa ini. Salah satu caranya dengan membuat asesmen ancaman gempa. Diikuti dengan asesmen kerentanan bangunan, tanah hingga kapasitas masyarakat.

“Bila kawasan tersebut mempunyai kondisi tanah yang buruk dan bangunan yang kurang kokoh, maka bisa dikategorikan kawasan berisiko tinggi,” lanjut Amien memberikan permisalan.

Bisa juga sebaliknya. Apabila bangunan ini kokoh, maka bisa masuk kategori kawasan dengan risiko rendah.

Setiap kawasan, kata Amien memiliki tingkat risiko berbeda. Pun arahan mitigasinya juga tidak sama, sesuai dengan levelisasi risiko.

Baca Juga :   Ratusan Napi di Lapas Kota Pasuruan Ikuti Perekaman e-KTP Serentak

“Maka, mari kenali bencana. Kita kenal dengan bencana, kita selamat,” tutupnya.

Untuk diketahui, sesar merupakan patahan. Secara geologi, sesar sebagai bidang rekahan yang disertai oleh pergeseran relatif, satu blok dengan blok lainnya.

Nah, sesar ini bisa terbentuk akibat adanya gaya pada batuan, hingga batuan tidak mampu lagi menahan gaya. (may/ono)

Baca juga: BPBD Klaim Kabupaten Probolinggo Aman Dari Gempa Megathrust