Siap – Siap! 3640 Vaksin Covid Sudah Datang di Pasuruan

1130

Bangil (wartabromo.com) – Sebanyak 3640 Vaksin Covid-19 akan tiba di Kabupaten Pasuruan, Senin (25/01/2021) malam ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Dr Ani Latifah mengatakan, ribuan vaksin tersebut akan tiba sekitar pukul 19.00 WIB malam ini. Selanjutnya, seluruh vaksin tersebut ditempatkan di lemari pendingin yang ada di dalam Gudang Farmasi Kesehatan (GFK) yang lokasinya berdekatan dengan Posko Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan.

“Ini masih di tol, dan mungkin datang sekitar pukul 19.00 WIB. Kalau sudah tiba, langsung kami simpan di GFK, dekat dengan Posko Satgas,” kata Ani yang terlihat menunggu kedatangan Vaksin Covid-19 di GFK, Bangil.

Dijelaskannya, 3640 vaksin tersebut belum merupakan jumlah total dari kuota vaksin yang diterima oleh Kabupaten Pasuruan, melainkan masih tahap pertama. Sedangkan sisanya masih menunggu informasi dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.

Baca Juga :   Ini Vaksin yang Tak Boleh Diberikan Pada Bayi

“Vaksin yang datang malam ini adalah yang tahap pertama. Kalau yang kedua kita belum tahu kapan datangnya,” singkatnya.

Lebih lanjut Ani menegaskan bahwa ribuan vaksin yang datang saat ini hanya diperuntukkan untuk Kepala Daerah plus anggota Forpimda Kabupaten Pasuruan, serta para tenaga kesehatan yang berada di RS Bangil, RSUD Grati, RS Prima Husada, puskesmas, klinik maupuk praktek mandiri.

Rencananya, seluruh vaksin tersebut akan mulai disitribusikan ke seluruh lokasi, keesokan harinya. Untuk petugas, Dinas Kesehatan sudah mengerahkan seluruh tenaga kesehatan, baik dokter, bidan, maupun perawat dalam vaksinasi.

Para petugas ini pun jauh-jauh hari telah menjalankan pelatihan agar saat pelaksanaan sudah bisa langsung bergerak cepat.

Baca Juga :   Mempelai Meninggal Jelang Resepsi, Ini Penuturan Tetangga

“Petugas juga sudah disiapkan. Begitu juga untuk mereka yang divaksin juga harus sehat, belum pernah terinfeksi Covid, dan tidak memiliki penyakit bawaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ani menegaskan bahwa setelah kelompok prioritas, maka selanjutnya akan berlanjut pada kelompok masyarakat lainnya di tahap kedua dan seterusnya. Termasuk para tenaga pendidik, alim ulama, tokoh agama dan masyarakat umum. (mil/yog)