Inilah Dilema Klasik Naik Kendaraan Umum yang Sering Dialami Penumpang

680

 

Pasuruan (WartaBromo.com) – Bepergian dengan naik kendaraan umum terkadang menjadi suatu pilihan. Baik karena terpaksa atau memang karena suka.

Tapi, setiap orang pasti pernah merasakan dilema klasik. Rasa ini berupa keraguan atas ketidak nyamanan di dalam kendaraan selama perjalanan.

Dinukil dari berbagai sumber, ada beberapa dilema klasik yang dirasakan orang saat naik kendaraan umum. Apa saja?

1. Kursi Penumpang yang Tiba-Tiba Dimundurkan

Bagi yang pernah naik bus atau pesawat pasti kerap menjumpai fenomena kursi penumpang dimundurkan, bukan? Biasanya kejadian ini dilakukan oleh penumpang lain yang ingin tidur atau merebahkan punggung.

Bagi orang yang mendapatkan perlakukan ini jelas merasa tidak nyaman. Pasalnya, ruang untuk duduk dan bergerak menjadi sangat sempit, belum lagi jika kendaraan sedang penuh.

Baca Juga :   Penumpang Keluhkan Lamanya Pelayanan Pembelian Tiket di Stasiun Bangil

2. Kursi Belakang Dipukul-pukul

Fenomena dipukul-pukulnya kursi belakang yang tengah diduduki seolah menjadi hal lumrah. Bagi pemilik kursi penumpang pasti merasa terganggu dengan hal ini, pasalnya menganggu kenyamanan.

Namun, bagi orang yang memukulnya malah terasa biasa saja. Bahkan kerap dianggap sebagai hal lumrah untuk menghilangkan rasa bosan.

3. Suara Penumpang Lain yang Terlalu Berisik

Dilema klasik berikutnya yang sering dirasakan orang saat hendak naik kendaraan umum adalah pada saat kendaraan penuh. Selain tempat menjadi sempit, suara bising juga sangat mengganggu.

Tak hanya itu, paling mengesalkan jika ada penumpang yang bersenandung dengan suara keras. Lebih lagi kejadian ini banyak dijumpai di dalam kereta api.

Baca Juga :   Dampak Banjir Pasuruan, Jadwal 12 Perjalanan Kereta Api Dibatalkan

Padahal setiap gerbong kereta sudah diberi larang dilarang bersuara keras. Tetapi, sayangnya beberapa orang tidak memperdulikan hal itu dan hanya memikirkan kesenangan diri saja.

4. Fasilitas yang Kurang Memadai

Sejauh ini kendaraan umum sudah mulai mengupgrade fasilitas demi kenyamanan penumpang. Namun ternyata, masih ada kendaraan umum yang asal-asalan dalam penyusunan denah tempat duduk.

Seperti peletakan kursi yang cenderung mepet agar berisi lebih banyak penumpang. Ada juga kendaraan yang sangat minim ventilasi udara tanpa menggunakan AC.

Hal ini tentu saja membuat kebanyakan orang ragu dan berpikir panjang saat hendak naik kendaraan umum. Kecuali jika memang terpaksa maka segala ketidak nyamanan harus diterima sebagai kosekwensi. (trj/may)